Polisi Sebut Dugaan Kasus Penipuan yang Menjerat Putri Akidi Tio Tidak Terkait Hibah Rp 2 Triliun
Kombes Yusri Yunus memastikan proses hukum Heryanty Tio tak ada kaitannya dengan kasus donasi Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan proses hukum Heryanty Tio tak ada kaitannya dengan kasus donasi Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19.
Menurut Yunus, kasus yang ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya atas pelaporan Ju Bang Kioh pada 14 Februari 2020 lalu memiliki rentang waktu yang jauh dari donasi Rp 2 triliun tersebut.
Sehingga tak ada sangkut paut dalan penanganan perkara pidana tersebut.
"Tidak ada kaitan dengan donasi Rp 2 Triliun untuk penanganan Covid-19 yang diberikan ke Polda Sumatera Selatan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: UPDATE: Uang Putri Akidi Tio di Bilyet Giro Bank Mandiri Ternyata Tak Sampai Rp 2 Triliun
Kasus dugaan penipuan dan penggelapan itu bermula saat ada ajakann kerja sama bisnis yang dilakukan oleh Heryanty kepada JBK pada Desember 2018.
Saat itu ada tiga jenis bisnis yang ditawarkan Heryanti kepada JBK dalam sebuah proyek event di lingkungan Istana Negara yang rencananya digelar tahun 2019.
"Jadi pada Desember 2018 saudara H mengajak saudara pelapor JBK untuk berbisnis. Ada tiga item bisnis, mulai dari kerja sama untuk orderan songket, AC, dan pekerjaan interior. Total orderan itu mencapai Rp 7,9 miliar," ungkap Yusri.
Dalam proyek itu, Heryanty menjanjikan adanya keuntungan yang akan diberikan kepada JBK.
Namun seiring berjalannya waktu hingga tahun 2020 apa yang dijanjikan Heryanty tak kunjung menemui kepastian.
Pada akhirnya, pihak JBK kemudian menagih uang yang telah dia setorkan tersebut.
Namun tidak ada kejelasan dari pihak Heryanty terkait kerja sama proyek itu.
"Sampai dengan awal 2020, janji itu tidak dipenuhi oleh si terlapor atau saudari H sehingga dilaporkan ke Polda Metro Jaya saudari H sebagai terlapor," jelas Yusri.
Polisi juga telah memeriksa saksi dari pihak pelapor dan beberapa saksi ahli pun telah dimintai keterangan.