Atal S Depari: Safari Jurnalistik Batch 2 Agenda Rutin PWI Untuk Menambah Wawasan Wartawan
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari berpesan kepada para pengelola media dan jurnalis untuk selalu adaptif terhadap kemajuan zaman
Penulis: Toni Bramantoro
“Saya kira tantangan kita era digital adalah bagaimana memerangi apa yang sering kita dapatkan yakni yang kita sebut hoaks, disinformasi, dan malinformasi yang tentu saja ini harus kita perhatikan melalui berbagai program dan berbagai langkah," jelas Usman Kansong.
Usman Kansong menjelaskan bahwa salah satu ihwal penting dalam orkestrasi komunikasi publik adalah dengan mencegah beredarnya hoaks maupun kabar bohong dengan melakukan literasi digital.
Untuk itu, Ia menegaskan komitmen menjaga ruang digital dari berbagai konten negatif salah satunya menuntut tanggung jawab dan kontribusi dari platform digital di Indonesia.
Pada sisi lain, Usman Kansong yang mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika mengingatkan pentingnya beralih ke TV digital. Menurutnya masih banyak masyarakat yang masih belum memahami perubahan teknologi siaran televisi terestrial dari analog ke digital, yang secara bertahap akan dimulai tahun depan.
Masih ada masyarakat yang mengira siaran televisi terestrial digital adalah sama dengan siaran televisi kabel atau layanan streaming.
"Siaran televisi digital ini bukan streaming lewat gawai, bukan televisi berlangganan, bukan TV box yang harus terhubung ke internet. Siaran televisi digital ini tetap terestrial, free to air, tapi menggunakan sistem digital," kata Usman
"Jadi free to air (gratis), tidak perlu biaya langganan, berbeda dengan televisi kabel atau televisi berbayar," jelas Usman Kansong lagi.
Migrasi siaran televisi terestrial dari analog ke digital, menurut Usman adalah sebuah keharusan, seperti perkembangan jaringan dari 4G ke 5G.
Pemerintah beberapa waktu lalu mengumumkan perubahan jadwal penghentian siaran televisi terestrial analog, atau analog switch off, tahap pertama dari semula 17 Agustus 2021 menjadi 30 April 2022.
Sementara pembicara lainnya, Nurjaman Mochtar mengatakan, saat ini platform media digital berkembang sangat pesat seiring berkembangnya teknologi dan juga dengan kehadiran platform lain yang semakin banyak sehingga mengharuskan media harus tampil kreatif dan inovatif.
“Salah satu kunci untuk tetap bertahan adalah beradaptasi dengan mengikuti kemajuan dunia digital. Apalagi saat era teknologi 5G telah mulai diaplikasikan,” ujar Nurjaman Mochtar.
Ibaratnya, kata Nurjaman Mochtar seperti nyamuk yang merupakan makhluk purba tapi dia mampu hidup bertahan sampai sekarang karena dia mampu beradaptasi.