Cerita Keluarga Soal Aktivitas Seorang Korban pada Malam Lapas Kelas I Tangerang Terbakar
Seorang korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang diketahui masih menelepon kekasihnya pada jam 2 malam, sebelum lapas terbakar.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ferdian Perdana bin Sukriyadi, penghuni Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang, dipastikan menjadi satu di antara korban meninggal dalam kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021) dini hari.
Sesaat sebelum Lapas Kelas 1 Tangerang terbakar, Ferdi, panggilan akrab Ferdian Perdana bin Sukriyadi, diketahui sempat berbincang dengan pacarnya melalui sambungan telepon.
Demikian disampaikan Febi Dwi Jayanti, adik kandung Ferdi, saat ditemui awak Tribunnews.com di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021).
"Ceweknya nelepon juga, benar tidak Ferdi jadi korban? Soalnya jam 2 malam kemarin sempat telepon-an sama ceweknya," tutur Febi.
Baca juga: Tak Banyak Tuntutan, Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Harap Negara Mau Bertanggung Jawab
Sampai sekarang, kata Febi, pacar Ferdi masih belum percaya bahwa sang kekasih hati menjadi korban dalam kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang.
Pasalnya, saat berbincang dengan sang pacar, Ferdi sama sekali tidak menginformasikan kalau terjadi kebakaran di lapas.
"Ceweknya juga kayak percaya tidak percaya, "Kok cepat banget". Sedangkan jam 2 malam saja masih teleponan sama Ferdi. Dan saat telepon itu belum bicara soal kebakaran. Selesai teleponan, ceweknya tidur," ucap Febi.
Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Api Cepat Membesar Saat Kebakaran Terjadi di Lapas Kelas I Tangerang
Namun berbagai penuturan serta informasi, baik yang diterima sang pacar maupun keluarga besar, meyakinkan bahwa Ferdi benar menjadi korban kebakaran Lapas Tangerang.
"Pagi-pagi ada teman namanya Helmi, orang lapas juga, dekat sama abang saya, mengabarkan Ferdi jadi korban kebakaran," kata Febi.
"Dan dari data-data orang yang meninggal, nomor 39 itu ada nama abang saya," imbuh Febi.
Febi menambahkan, keluarga besar sama sekali tidak merasakan firasat kepergian Ferdi.
Dua hari sebelum insiden kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Ferdi hanya meminta agar keluarga mengisikan pulsa.
"Kalau firasat kami tidak ada. Hanya dua hari lalu dia (Ferdi) menelepon cuma minta pulsa saja," jelas Febi.
Diketahui, 41 jenazah korban kebakaran Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang telah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selanjutnya 41 jenazah tersebut akan diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Demikian disampaikan oleh Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hatono saat konferensi pers di RS Polri, Rabu (8/9/2021).
"Pada siang hari ini RS Polri telah menerima kantong jenazah yang berisi 41 jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang. Yang tentunya setelah diteirma RS Polri, Tim DVI akan melaksanakan tugas untuk melakukan identifikasi terhadap 41 jenazah tersebut," ucap Rusdi.
Rusdi memastikan bahwa Tim DVI Polri bekerja secara profesional mengidentifikasi jenazah para korban kebakaran.
Hasil identifikasi 41 jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, lanjut dia, pastinya dapat dipertanggungjawabkan.
"Tim DVI bekerja berdasarkan keilmuan dan pengalaman, sehingga apa yang dihasilkan tim DVI dapat dipertanggungjawabkan," ujar Rusdi.
Saat ini, Tim DVI juga telah membuka pos antemortem untuk mengumpulkan data-data para korban sebelum meninggal dunia.
"Untuk mempermudah kerja DVI membutuhkan bukti-bukti dari pada korban."
"Oleh karena itu RS Polri telah membuka satu pos antemortem, yaitu pos yang digunakan untuk mencari data-data sebelum korban meninggal dunia, baik data primer maupun data sekunder," jelas Rusdi.