Kebakaran Lapas Tangerang, Polisi Minta Keluarga Melapor dan Bawa Data Milik Korban
Sebanyak 41 jenazah korban kebakaran di Lapas Tangerang akan dipindahkan dari RSUD Tangerang ke RS Polri Keramat Jati, Jakarta.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 41 jenazah korban kebakaran di Lapas Tangerang akan dipindahkan dari RSUD Tangerang ke RS Polri Keramat Jati, Jakarta.
Pemindahan jenazah ini dilakukan untuk mengidentifikasi para korban.
Diketahui sebagian besar korban mengalami luka bakar berat, sehingga menyulitkan pihak polisi untuk melakukan proses pemeriksaan awal.
Untuk mempermudah identifikasi, Kasubiddokpol Bidokkes Polda Metro Jaya, Kompol Asep Winardi meminta kepada keluarga korban agar bisa melapor di Posko Antemortem yang disediakan di Lapas Tangerang.
Baca juga: Lapas Kelas 1 Tangerang Berusia 42 Tahun, Dihuni 2.072 Napi hingga Over Kapasitas 400 Persen
"Untuk keluarga nanti ada Posko Antemortem di Lapas Tangerang, di sana dibuka posko. Jadi terhadap keluarga yang merasa saudaranya atau keluarganya menjadi korban silahkan melapor nanti ada Posko Antemortem di Lapas Tangerang," kata Asep dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (8/9/2021).
Selain itu, keluarga juga diminta untuk membawa data-data dari korban yang diperlukan untuk proses identifikasi.
Data tersebut di antaranya ada KTP, ijazah, dan rekam medis korban semasa hidup.
"Data yang diperlukan KTP, ijazah, hal-hal rekam medis dari korban selama masih hidup itu sangat diperlukan," imbuh Asep.
Baca juga: Kepanikan Ningsih Saat Tahu Kakaknya Masuk Daftar Korban Luka dalam Kebakaran di Lapas Tangerang
Keluarga juga bisa menghubungi call center yang disediakan di nomor 0813-8355-7758 atau bisa juga menghubungi Lapas Kelas I Tangerang di nomor 021-552-4187.
Terkait lama atau tidaknya proses identifikasi, Asep tidak bisa memastikan.
Pasalnya proses identifikasi nantinya akan tergantung dari kondisi masing-masing korban.
Asep menjelaskan, setelah data antemortem dari keluarga korban dikumpulkan, selanjutnya tim post mortem dari RS Polri akan mencocokkannya dan mengerjakan proses selanjutnya.
"Untuk waktu kita tidak bisa pastikan karena tergantung dari kondisi korban, jadi nanti dari tim postmortem dari RS Polri akan melaksanakan atau mengerjakan proses selanjutnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Lapas Tangerang mengalami kebakaran, Rabu (8/9/2021) dini hari.
Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 41 napi meninggal dunia.
Baca juga: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang akan Dipindahkan ke RS Polri Untuk Proses Identifikasi
Diidentifikasi dengan Metode DVI
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Asep Hendradiana mengatakan, identifikasi terhadap seluruh jenazah akan dilakukan di gedung Instalasi Forensik dengan metode Disaster Victim Identification (DVI).
"Identifikasinya secara DVI. Nanti untuk posko antemortemnya juga dibuka di RS Polri Kramat Jati, lokasinya depan gedung Cholid," kata Asep kepada wartawan di RS Polri, Rabu (8/9/2021).
Sebagai informasi, DVI sendiri merupakan metode identifikasi kedokteran yang kerap kali digunakan jika terjadi insiden kecelakaan atau kebakaran dengan jumlah korban jiwa yang banyak.
Baca juga: Dua Korban Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Alami Shock Berat
Adapun prosesnya sendiri yakni dengan membandingkan data Antemortem yang merupakan data korban sebelum kematian, data itu didapat dari pihak keluarga inti korban.
Lebih lanjut, data tersebut nantinya akan disamakan dengan data Postmortem yang merupakan data setelah kematian dari korban.
Data ini diperoleh tim dokter dari proses pemeriksaan jenazah.
Ketika data Postmortem dan Antemortem disamakan oleh tim dokter, nantinya akan diketahui identitas lengkap dari korban untuk selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.
Baca juga: Ini Identitas Lengkap 41 Napi yang Meninggal dalam Kebakaran di Lapas Tangerang
"Untuk data antemortem dibawa keluarga korban seperti e-KTP, ijazah yang terdapat sidik jari, foto korban semasa hidup, catatan medis, dan barang pribadi korban. Ini untuk membantu proses identifikasi," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di RS Polri, sekira pukul 14.20 WIB, sebanyak 8 unit mobil ambulans datang ke RS Polri, Kramat Jati yang membawa beberapa jenazah tersebut.
Hanya saja belum diketahui berapa korban yang dibawa ke RS Polri ini, karena secara sementara satu unit mobil berisi lebih dari satu kantong jenazah.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra)