Warningsih Berkali-kali Ucap Istigfar Saat Tahu Kakaknya Jadi Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Warningsih merupakan kakak dari salah satu narapidana yang mendekam di Lapas Kelas 1 Tangerang.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Warningsih (48) terlihat panik.
Berulangkali dia mengucapkan istigfar.
Warningsih merupakan kakak dari salah satu narapidana yang mendekam di Lapas Kelas 1 Tangerang.
Seperti diketahui lapas tersebut mengalami kebakaran hebat pada Rabu (8/9/2021) dini hari.
Wanita yang akrab disapa Ningsing itu panik dan kebingungan saat dikabari terkait kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang alias tempat sang kakak menjalani masa hukuman.
Ningsih membukakan pintu rumahnya di Jalan Lontar IV, RT 13 RW 04 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, saat disambangi awak media pada Rabu siang.
Baca juga: Ini Identitas Lengkap 41 Napi yang Meninggal dalam Kebakaran di Lapas Tangerang
Ningsih adalah adik kandung dari Hadiyanto (51), salah satu narapidana kasus narkoba yang mendekam di Lapas Tangerang.
Belakangan diketahui nama Hadiyanto tercantum dalam daftar korban luka bakar akibat kebakaran hebat di Lapas Kelas 1 Tangerang.
Namun informasi terkait kebakaran tersebut sama sekali tak diterima Ningsih maupun keluarganya yang lain.
Ningsih baru tahu ada kebakaran di lapas tempat kakaknya ditahan dari awak media.
Ia juga baru tahu bahwa kakaknya terdaftar sebagai salah satu korban luka bakar.
"Saya adik kandungnya (Hadiyanto). Soal info kebakaran di lapas saya nggak tahu, belum ada yang menghubungi," kata Ningsih saat ditemui di kediamannya.
Kepanikan lantas muncul dari raut muka Ningsih.
Untuk memastikan kabar tersebut, Ningsih lantas menyalakan televisi dan langsung melihat berita terkait kebakaran lapas itu.
Tak selesai sampai di situ, Ningsih juga menelepon beberapa anggota keluarganya terkait informasi Hadiyanto yang jadi korban.
Nyatanya, belum ada satupun keluarga Hadiyanto yang menerima kabar soal tragedi nahas ini.
"Saya telponin yang lain juga belum tahu. Kalau istrinya sekarang di Tanah Abang, anaknya nggak di sini, sudah berkeluarga," ucap Ningsih.
Berkali-kali ucapan istigfar keluar dari mulut Ningsih sebelum ia menceritakan sedikit banyak soal Hadiyanto.
Menurut Ningsih, Hadiyanto ditangkap polisi di kediamannya di Jalan Lontar IV sekitar tahun 2019 lalu.
Ningsih enggan menjelaskan secara rinci kasus yang menjerat kakaknya.
Yang jelas, Hadiyanto kala itu dibekuk karena terlibat kasus narkoba.
Hadiyanto awalnya sempat mendekam di Lapas Cipinang sebelum dipindah ke Lapas Kelas 1 Tangerang.
"Kayaknya udah setahun deh dia dipindahin ke Tangerang," ucap Ningsih.
"Pas dia sudah pindah di Tangerang saya nggak pernah nengokin. Kalo pas di Cipinang saya masih nengokin. Pas dipindahin ke Tangerang saya nggak (nengokin), repot sayanya," sambungnya.
Ningsih lantas meminta pihak berwenang segera mengabarkan kepada keluarga terkait kondisi terkini Hadiyanto.
Ia juga meminta dikabarkan soal tempat Hadiyanto menjalani perawatan supaya keluarga bisa segera mendatanginya.
Selain itu, Ningsih juga berharap Tuhan masih memberikan keselamatan kepada Hadiyanto yang saat ini diketahui menjadi korban luka bakar.
"Ya kalo bisa biar Pak Hadiyanto-nya sehat gitu. Terus biaya pengobatannya lah (ditanggung) kan misalnya berobat di luar gitu ya. Di luar nanti dia kan berobat juga pasti," ucap Ningsih.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang diisi oleh narapidana kasus narkoba yang menampung 122 warga binaan.
Sumber api diduga berasal dari korsleting listrik sekira pukul 1.50 WIB dini hari tadi.
Tercatat ada 41 narapidana meninggal dunia, 8 narapidana luka bakar, dan 31 luka ringan yang dirawat di klinik Lapas Kelas 1 Tangerang.
Diketahui, 41 jenazah narapidana saat ini sudah dipindahkan dari RSUD Kabupaten Tangerang ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mendadak Panik, Ningsih Istigfar Berkali-kali Tahu Kakaknya Jadi Korban Kebakaran Lapas Tangerang