Fakta Kantor Desa Bojong Koneng Dirusak, Kini Dijaga Ketat Polisi Bersenjata Laras Panjang
Terpantau anggota polisi yang menjaga Kantor Desa Bojong Koneng juga dibekali senjata laras panjang, pelayanan di sana sudah kembali normal.
Penulis: Theresia Felisiani
"Kami tegaskan bahwa kami tidak membuldozer rumah warga asli Bojong Koneng," kata Head of Corporate Communication PT Sentul City Tbk, David Rizar Nugroho saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Warga Ungkap Setelah Jam 12 Malam Kali Cilemahabang Bekasi Perlahan Jadi Hitam
Dia menuturkan bahwa penertiban yang dilakukan adalah penguasaan-penguasaan lahan liar di tanah PT. Sentul City.
"Yang kami kejar adalah warga pendatang yang menguasai tanah garapan dari mafia tanah dan mereka mendirikan bangunan liar di atas tanah kami," ujarnya.
Dia mengataian pihaknya prihatin dan menyesalkan peristiwa anarkisme yang telah merusak fasiltas kantor Desa Bojong Koneng.
Tindakan anarkisme, kata dia, merupakan tindakan melawan hukum dimana hal ini tidak dibenarkan secara hukum.
"Maka dengan begini menjadi ranah aparat penegak hukum untuk melakukan penegakan hukum untuk menjamin kepastian hukum dan hilangkan keresahan di masyarakat," ujarnya.
Untuk kegiatan penataan lahan di Kampung Gunung Batu Kidul, Desa Bojong Koneng, dia menegaskan, hal itu sudah melalui koordinasi dengan pengurus RT, RW dan desa setempat dan mendapat dukungan warga kampung setempat.
Baca juga: Perempuan di Bogor Nyaris Jadi Korban Rudapaksa, Dasternya Diangkat Pria Berjaket Hitam
Kantor Desa Bojongkoneng Diserang, Ibu PKK Panik, Kaca Pecah Berhamburan
Kantor Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor diamuk sejumlah orang pada Sabtu (2/9/2021) siang.
Pantauan TribunnewsBogor.com, kini kantor desa tersebut mengalami kerusakan mulai dari kaca depan yang pecah hingga kursi diacak-acak.
Terpantau, ruangan kepala desa (kades) pun turut jadi sasaran hingga sejumlah meja di dalamnya hancur.
"Yang rusak pintu kantor desa, kemudian ruang kepala desa," kata Camat Babakan Madang Cecep Imam Nagarasid saat ditemui TribunnewsBogor.com di lokasi.
Cecep mengatakan bahwa perusakan kantor desa oleh sejumlah orang ini terjadi saat kantor desa tutup pelayanan karena libur.
Namun, di dalamnya ada sejumlah ibu-ibu PKK yang menggunakan ruangan kantor desa untuk menggelar rapat persiapan lomba.