Plastik Bungkus Sosis Ini Jadi Sumber Pencemaran Sungai Cisadane yang Mendadak Merah
Bungkus sosis yang disebut-sebut sebagai pencemar Sungai Cisadane ternyata berbentuk seperti kantung plastik yang dipenuhi bercak merah.
Editor: Theresia Felisiani
Dugaan G menguat karena cairan tersebut beraroma menyengat seperti obat.
"Sebenarnya biasa, cuma kemarin parah banget. Sampai bau, bau obat kan, dia juga mungkin pakai kimia. Namanya juga daur ulang plastik," pungkasnya.
Pengakuan Pengolah Limbah
Komarudin, pengelola pabrik pengolah limbah, mengakui soal pembuangan limbah merah ke sungai.
Namun, menurutnya, pencucian limbah yang menghasilan cairan merah itu baru kali ini dilakukan.
"Sadar banget, karena ini kami baru kali ini dapat barang model begitu. Baru kali ini," kata Komarudin.
Baca juga: Tiga Dugaan Sumber Pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta Versi Dinas LH DKI
Ditemui secara terpisah, karyawan pabrik pengolahan plastik tersebut, Ahmad Dion, mengatakan bahwa saat ini tempat kerjanya hanya mencuci sampah plastik.
"Limbah pencucian sampah jadi plastik dicuci intinya. Kayak pengepul kan kalau plastik dibuang kan enggak busuk, makanya dicuci di sini, diolah di sini," ungkap Dion.
Dion memastikan, limbah yang dibuang ke Sungai Cisadane hanya berupa air bekas pencucian tanpa ada kandungan zat kimia.
Hal itu karena tempatnya bekerja tidak menggunakan sabun atau cairan apa pun saat proses pencucian.
Dion pun mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab cairan yang dibuang ke Sungai Cisadane beberapa waktu lalu bisa berwarna merah.
"Enggak pernah pakai sabun juga. Pencucian biasa aja memang. Paling yang kalau diikat disobek dan digunting biar kotorannya lepas dari plastik," kata Dion.
"Kalau misalkan kemarin ada yang warna merah, mungkin ada di bungkus plastik, terus enggak ketahuan sama kami. Di luar kemauan lami. Kami enggak pernah pakai kimia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ini Penampakan Plastik Bungkus Sosis yang Cemari Sungai Cisadane, Banyak Bercak Pewarna,