Bahas Penanganan Banjir, Forum RW BSK dan Kayuringin Jaya Audiensi ke DPRD Kota Bekasi
Dalam pertemuan itu, 10 ketua RW perwakilan audiensi hadir membahas penanganan masalah banjir di wilayah Bumi Satria Kencana dan Kayuringin Jaya.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - DPRD Kota Bekasi menerima audiensi dari Forum RW Bumi Satria Kencana (BSK) dan Kayuringin Jaya, pada Kamis (7/10/2021).
Dalam pertemuan itu, 10 ketua RW perwakilan audiensi hadir membahas penanganan masalah banjir di wilayah Bumi Satria Kencana dan Kayuringin Jaya.
Seorang perwakilan audiensi, Yoyo mengatakan audiensi tersebut sebagai tindak lanjut dari pembangunan proyek duplikasi crossing tol dan tarum barat serta pembuangan air dari tol becakayu.
"Maka banjir akan semakin besar setelah proyek ini selesai," kata Yoyo dalam audiensi tersebut.
Baca juga: Terjadi Lagi Penipuan Rekrutmen TKK Pemkot Bekasi, Wali Kota Pepen Janji Pecat Pegawai Terlibat
Yoyo yang juga Ketua RW 021 ini berharap pemerintah baik pemerintah kota maupun provinsi hingga pusat mencarikan solusi tindak lanjut dari persoalan tersebut.
"Kami melihat ada dua solusi yang seharusnya bisa dilakukan. Yang pertama membelokan pompa dari forlder Galaxy menuju ke Kali Bekasi melalui bawah rel kereta cepat. Yang kedua turap dan normalisasi untuk kali BSK dan kalijati," ujar Yoyo.
Hal senada juga disampaikan Tito Karim, warga RT 3/21.
Menurut Tito, seharusnya normalisasi kali BSK didahulukan.
Jika tidak, limpahan air dari proyek pembangunan tol Becakayu serta duplikasi crossing tol dan tarum barat bisa mengakibatkan 15 ribu kepala keluarga terdampak banjir yang tinggi.
"Kami menerima adanya proyek strstegis nasional yang dilakukan pemerintah yaitu proyek tol becakayu, tapi persoalannya air limpahan dari becakayu saja belum tuntas, tahu-tahu ada duplikasi crossing tol dan tarum barat ini," ujar Tito.
Melalui audiensi ini, Tito menyampaikan penolakan warga terhadap penyaluran dan limpahan air proyek duplikasi crossing tol dan tarum barat serta pembuatan crossing drain dari jalan tol becakayu.
"Harusnya normalisasi dan revitalisasi kali BSK, Kalijati dan Islamic Center diprioritaskan terlebih dahulu," ucap Tito.
Baca juga: Bertubi-tubi Dihadiahi Bogem Mentah, 2 Maling Motor di Cikarang Terkapar, Menangis Mohon Ampun
Nana suryana pengurus warga RW 019 menyebut adanya pekerjaan duplikasi crossing tol tersebut lantaran untuk mengurangi banjir di wilayah Galaxy, Lagoon dan sekitarnya.
Namun hal itu, lanjut Nana, justru melimpahkan air ke kalijati sehingga akan berdampak pada 10 RW yang mengalami banjir terparah.