Gagasan Vaksin Booster Dosis Ketiga untuk Guru Tetap Jalan, Ini Alasan Wali Kota Bekasi
Wali Kota Bekasi memastikan, gagasan vaksin booster dosis ketiga untuk guru di wilayahnya tetap dilanjutkan meski dikritikan sejumlah pihak.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, gagasan vaksin booster dosis ketiga untuk guru di wilayahnya tetap dilanjutkan.
Di tengah banyaknya kritik dari sejumlah pihak.
Termasuk Kementerian Kesehatan yang menyatakan vaksin booster saat ini hanya untuk tenaga kesehatan (nakes).
Baca juga: Terjadi Lagi Penipuan Rekrutmen TKK Pemkot Bekasi, Wali Kota Pepen Janji Pecat Pegawai Terlibat
Rahmad Effendi atau yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, vaksin booster dosis ketiga untuk guru tidak ada salahnya untuk meningkatkan imunitas di tengah kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Kalau boosternya untuk disdik tenaga pendidikan supaya mantap antibodinya terus nakes memang (sudah disuntik booster) kan tidak ada salahnya," kata Pepen di Stadion Patriot, Jumat (8/10/2021).
Dia mengaku, gagasan vaksin booster dosis ketiga untuk guru datang dari pihaknya.
Meski diketahui, belum ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan terkait hal itu.
Baca juga: Wali Kota Rahmad Effendi Benarkan Guru di Kota Bekasi Bakal Diberikan Vaksin Booster Moderna
Baca juga: Lapor Covid-19 Kritik Wacana Pemerintah Kota Bekasi Berikan Vaksin Dosis Ketiga Kepada Non-nakes
Persiapan untuk pelaksanaan vaksinasi booster untuk guru saat ini masih berjalan, pihaknya ingin menjamin rasa aman masyarakat terutama siswa jika guru memiliki imunitas yang kuat.
"Kalau nakes udah jalan Disdik (guru) yang baru kita, orang yang namanya kebijakan kan itu digagas dipersiapkan. Dipikirin, digagas nih ini penting nih Disdik dalam rangka PTM ya bagaimana kalau kita kasi booster," jelas dia.
Pihaknya bakal fokus mengejar kekurangan capaian vaksin masyarakat umum terlebih dahulu, saat ini sudah terdapat 65 persen target vaksinasi dari 2.015.000 jiwa.
"Kalau persiapannya masih dilakukan (vaksin booster guru), tapikan kita masih ngejar yang kekurangan ituloh (warga belum divaksin)," ucapnya.
"Kan ini sudah PTM, terus yang 12 tahun (siswa) juga masih ada (belum divaksin), nah yang anak SMA/SMK juga masih ada yang belum divaksin tapi enggak besar jumlahnya," tambahnya.
Baca juga: Bertubi-tubi Dihadiahi Bogem Mentah, 2 Maling Motor di Cikarang Terkapar, Menangis Mohon Ampun
Sebelumnya, rencana pemberian vaksin booster dosis ketiga untuk guru di Kota Bekasi dikritik oleh beberapa pihak.
Tindakan itu dianggap dapat menimbulkan preseden buruk bagi pelayanan kesehatan khususnya program vaksinasi Covid-19.