Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat Korban Pinjol Ilegal, Pinjam Rp2,5 Juta Sudah Angsur Sampai Rp104 Juta Tapi Tak Kunjung Lunas

Dedy, warga Joglo, Jakarta Barat, salah satu korban dari perusahaan pinjol tersebut mencurahkan isi hatinya, yang geram dengan praktik ilegal.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Curhat Korban Pinjol Ilegal, Pinjam Rp2,5 Juta Sudah Angsur Sampai Rp104 Juta Tapi Tak Kunjung Lunas
Warta Kota/ Gilbert Sem Sandro
Dedy, korban Aplikasi Peminjaman Online Ilegal yang datang saat PT. ITN digerebek Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menggerebek kantor pinjaman online ilegal di Rukan Crown Blok C1-C7, Green Lake City, Tangerang, Kamis (14/10/2021).

Perusahaan pinjol yang digerebek tersebut merupakan kolektor dan penagih dari PT Indo Tekno Nusantara (ITN).

Dedy, warga Joglo, Jakarta Barat, salah satu korban dari perusahaan pinjol tersebut, langsung mendatangi lokasi kantor dari PT ITN, begitu tahu kantor dimana ia meminjam uang digerebek polisi.

Menurut Dedy ia mengetahui informasi penggerebekan tersebut melalui media massa dan dan ingin melihat suasana penggerebekan, dengan mendatangi lokasi secara langsung.

Ketika 32 operator dari perusahaan pinjol digiring polisi memasuki mobil untuk di bawa ke Polda Metro Jaya, Dedy merasa geram.

Sebab dirinya menjadi korban dari aplikasi pinjol yang meresahkan masyarakat itu.

"Saya liat awalnya dari televisi, langsung saya datangin lokasinya karena tahu daerah sini. Mau saya pukul tadi ngeliat mereka pas disuruh masuk ke mobil polisi itu," ujar Dedy kepada awak media, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Kasus Begal dan Pinjol di Wilayah Jabodetabek Meningkat Selama Pandemi

Berita Rekomendasi

"Biarin aja gapapa, saya kesal soalnya. Ternyata ini toh yang ngancem-ngancem sampai saya stress," imbuhnya. 

Lebih lanjut Dedy menceritakan, bahwa dirinya sempat terjerat oleh aplikasi peminjaman online ilegal, sejak 2019 silam.

Dedy menyatakan, mulanya ia hanya berencana meminjam uang sebesar Rp 2,5 juta.

Akan tetapi, setelah melengkapi data melalui aplikasi yang ditentukan, uang yang diminta tidak kunjung diberikan oleh pihak pinjol.

Namun setelah itu, pihak pinjol tetap menagih utang yang diajukan Dedy.

Meskipun, dirinya telah mencoba memberikan bukti, bahwa uang yang diajukan memang belum ditransfer.

"Katanya sudah di transfer tapi saat saya cek memang belum ditransfer," kata Dedy 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas