4 Tahun Anies Pimpin Jakarta, Jumlah Penduduk Miskin Capai 500 Ribu, Dampak Pandemi Covid-19
Anies Baswedan menjelaskan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota sebesar 496,84 ribu orang atau 4,69 persen dari keseluruhan populasi hingga akhir 2020.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan telah menjadi Gubernur DKI Jakarta selama empat tahun.
Pandemi covid-19 menjadi satu di antara tantangan Anies selama memimpin ibu kota.
Anies Baswedan menjelaskan, jumlah penduduk miskin di Ibu Kota sebesar 496,84 ribu orang atau sekitar 4,69 persen dari keseluruhan populasi hingga akhir 2020.
Pencatatan itu mengalami kenaikan sekitar 1,27 persen dari tahun lalu.
Baca juga: Underpass Senen Sepanjang 675 Meter Buatan Anies Diklaim Kurangi Kemacetan dan Kriminalitas
Ketika itu, jumlah penduduk miskin di Ibu Kota tercatat sebesar 362,30 ribu orang atau sekitar 3,42 persen dari keseluruhan penduduk DKI Jakarta.
"Terjadinya pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebab kenaikan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota,” terang Anies saat membacakan pertanggungjawaban di hadapan DPRD DKI, Senin (19/4/2021).
Tetapi, menurut Anies, tingkat kemiskinan di Ibu Kota jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan persentase jumlah penduduk miskin nasional sebesar 27,55 juta orang atau sekitar 10,19 persen dari keseluruhan penduduk di Tanah Air.
“Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tersebut merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia,” jelas Anies.
Baca juga: 4 Tahun Anies Urus Ibu Kota, Jakarta Resmi Jadi Tuan Rumah Formula E pada 4 Juni 2022
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2021 berkisar 27,54 juta orang.
Angka tersebut meningkat dari periode Maret 2020 yang sebesar 26,42 juta orang.
"Secara jumlah, penduduk miskin Maret 2021 ini tercatat 27,54 juta orang, atau turun 0,01 juta orang dibanding September 2020. Tapi masih naik 1,12 juta orang dibanding Maret 2020 yang angkanya 9,78 persen," terang Kepala BPS Margo Yuwono, Kamis (15/7/2021).
Menurut catatan BPS, pandemi Covid-19 berkelanjutan jadi faktor utama yang berpengaruh pada tingkat kemiskinan.
Wabah itu disebut berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga mempengaruhi angka kemiskinan.
Baca juga: Kemnaker Siapkan Dua Program Dalam Rangka Mengatasi Kemiskinan Ekstrem
DKI Jakarta dan Bali merupakan dua provinsi yang kegiatan ekonominya diklaim sangat terdampak pandemi Covid-19.