4 Tahun Anies Urus Ibu Kota, Jakarta Resmi Jadi Tuan Rumah Formula E pada 4 Juni 2022
Tepat di empat tahun Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI, Jakarta resmi menjadi tuan rumah Formula E.
Editor: Theresia Felisiani
Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 1.744 Tahun 2018 tentang Penamaan Kawasan Pantai Kita, Kawasan Pantai Maju dan Kawasan Pantai Bersama Kota Administrasi Jakarta Utara.
Sementara itu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkap alasan Formula E batal digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Direktur Perkembangan Bisnis Jakpro, Gunung Kartiko buka suara mengenai alasan membatalkan rencana menyulap kawasan Monas menjadi sirkuit Formula E.
Hal ini disampaikan Gunung usai rapat Komis B DPRD DKI di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat.
"Venue yang jelas bukan di Monas, itu aja cluenya, karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta," jelasnya di lokasi, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Bamsoet Surati FIM, Balapan World Superbike dan MotoGP Tetap Digelar
Meski rencana menggelar balap mobil listrik di kawasan ring satu itu sudah digodok sejak 2020 lalu, lokasi pasti untuk Formula E masih belum ditentukan.
Gunung memaparkan ada lima lokasi alternatif untuk penyelenggaraan Formula E dan akan disurvei pada bulan ini.
"Banyak, ada 5 alternatif. Nggak perlu disebutin. Intinya gini, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei oktober ini, mapping semua. Jadi maksimal kita akan usahakan, kalau menggunakan jalan, maksimal 3 hari. kalau Monas dulu tau kan, di aspal kletek-kletek," katanya.
Jakpro Beberkan Rahasia di Balik Turunnya Commitmen Fee
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama Formula E Operation (FEO) menyepakati kewajiban pembayaran commitment fee penyelenggaraan Formula E turun dari Rp 2,3 triliun untuk 5 musim menjadi Rp 560 miliar untuk 3 musim balapan.
Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto kesepakatan itu terjadi karena pihaknya menerapkan taktik dalam negosisasi dengan FEO.
"Penurunan harga commitment fee. Ya karena kondisi covid, kami kan pakai taktik-taktik dalam negosiasi. Sekarang dalam kondisi kami begini itu gimana? kita turunkan juga, karena gak mungkin terlaksana sesuai business plan awal yang kita bikin. Berat sekali untuk kami laksanakan. Itu dua malam lanjut terus," jelasnya usai rapat Komisi B DPRD DKI, Rabu (6/10/2021).
Sementara itu, Direktur Perkembangan Bisnis Jakpro, Gunung Kartiko menuturkan commitment fee atau uang komitmen ini disesuaikan dengan tuan rumah penyelenggara masing-masing.
Untuk di Jakarta, kata Gunung, uang komitmen yang dibayarkan akan digunakan untuk beberapa kebutuhan seperti pengiriman kru, pengiriman atlet, mobil hingga grand stand atau panggung.