Upaya Pemprov DKI Kurangi Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot
Guna mengurangi sampah organik di ibu kota, Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkan budidaya maggot.
Editor: Malvyandie Haryadi
Dok Pemprov DKI
Seorang warga tengah berjalan di atas tumpukan sampak yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Kemudian, kepompongnya juga bisa diolah menjadi pupuk yang bisa menyuburkan tanaman.
Dengan demikian, pemanfaatan maggot tak akan menimbulkan sampah baru.
Maggot kering juga bisa dijual dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 30.000 per 100 kilogramnya.
“Saat ini kamu juga sudah berkolaborasi dengan stakeholder lain, seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang dapat bantu dari sisi literasi keuangan,” tuturnya.
Selain itu, Pemprov DKI juga akan melibatkan pegiat maggot sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Jadi, untuk pemasaran maggot kami sedang dalam penjajakan bersama OJK dan nantinya akan melibatkan Dinas UMKM, di mana para pegiat maggot bisa menjadi bagian dari Jakprenuer,” kata Asep.
Berita Rekomendasi