Dugaan Penipuan Rekrutmen CPNS Anak Nia Daniaty, Pelapor Serahkan Bukti Video Pelantikan Fiktif
Pelapor kasus dugaan penipuan CPNS yang melibatkan anak penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania, menyerahkan bukti baru ke penyidik Ditreskrimum
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelapor kasus dugaan penipuan CPNS yang melibatkan anak penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania, menyerahkan bukti baru ke penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pengacara lima korban penipuan rekrutmen CPNS, Odie Hudiyanto menyebut, bukti yang akan mereka serahkan berupa video pelantikan PNS virtual.
Diketahui, pelantikan CPNS bodong itu juga menayangkan sebuah momen di mana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seolah-olah melantik ratusan korban yang dijanjikan akan mengisi jabatan sebagai abdi negara.
"Ya hari ini korban akan menyerahkan bukti video pelantikan. Kemarin belum kami serahkan baru sempat sekarang. Selain itu ada dokumen-dokumen berupa surat-surat SK,” ujar Odie saat dikonfirmasi, Rabu (10/11/2021).
Odie menambahkan, bahwa penyidik Ditreskrimum Polda Metro juga telah memeriksa sejumlah saksi, baik dari pihak terlapor maupun pelapor.
“Jadi intinya, sebelum Olivia diperiksa bulan lalu pihak kami yaitu saksi-saksi kan semua sudah diperiksa. Dalam pemeriksaan sudah menguatkan bahwa betul ada dugaan pidana dan pelakunya,” jelas Odie.
Baca juga: Status Tersangka Kasus Penipuan Rekrutmen CPNS Olivia Nathania Ditentukan Penyidik Pekan Depan
Kasus penipuan CPNS Bodong berkedok jalur prestasi diduga dilakukan Olivia Nathania dan suaminya Rafly N Tilaar.
Keduanya dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 23 September lalu atas dugaan penipuan perekrutan CPNS dengan korban mencapai 225 orang.
Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA. Total kerugian dari dugaan penipuan ini ditaksir mencapai Rp 9,7 miliar.
Hebohnya lagi, ratusan korban yang kadung percaya bakal menjadi PNS itu ikut dalam sebuah pelantikan abal-abal.
Odie menduga Olivia sengaja memasukkan gambar dan suara Anies Baswedan yang sudah diedit sedemikian rupa seolah-olah melantik untuk meyakinkan korban.
"Jadi seolah-olah sedang melantik. Padahal itu semua fiktif, masak pelantikan cuma 10 menit?," kata Odie.
Seorang terduga korban penipuan perekrutan PNS itu, Fulan, mengaku ikut pelantikan PNS bodong yang digelar melalui virtual Zoom.
Ada sebuah momen di mana ada kata sambutan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Habis nyanyian Indonesia Raya, habis itu ada sambutan dari Pak Anies, habis itu udah selesai. Tidak ada penutupan atau doa," imbuh Fulan.