Razman Nasution Masih Mencari Oknum Kader PP yang Melakukan Tindakan Provokasi
Razman menduga ada doktrin sehingga anggota PP berteriak "bunuh" kepada seorang polisi yang mengamankan aksi unjuk rasa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ricuh demo Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR pada Kamis (25/11/2021) lalu masih berlanjut.
Puluhan anggota PP diamankan karena diduga terlibat kericuhan hingga melukai seorang Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali yang terluka di bagian kepala.
Bahkan, muncul video berdurasi 30 detik yang merekam puluhan anggota ormas itu mengepung seorang polisi dan berteriak "bunuh.... bunuh."
Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila, Razman Nasution, mengatakan masih menelusuri pria yang ada dalam video yang viral itu.
Menurutnya, ada dugaan doktrin sehingga anggota PP berteriak "bunuh" kepada seorang polisi yang mengamankan aksi tersebut.
“Masih kami telusuri, seperti saya bilang kemarin saat menjenguk anggota kami di Polda bahwa PP tidak mentolerir tindakan itu. Jadi perintah bunuh itu saya duga ada indoktrinasi sehingga mereka berani melakukan tindakan itu," kata Razman kepada Tribunnews.com, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: AKBP Dermawan Karosekali Luka di Bagian Kepala Setelah Dikeroyok Massa Ormas Pemuda Pancasila
Razman berjanji akan terus mencari dan siap membawa oknum tersebut bila terbukti melakukan hal seperti di video.
Ia juga menegaskan bila identitas pria tersebut diketahui, PP siap menyeret oknum itu untuk diserahkan ke polisi.
"Jadi saya tegaskan, ini arahan dari ketum Pak Japto ke saya untuk cari orang itu. Ini indoktrinasi yang sesat, kalau ketemu polisi tak perlu repot-repot mencari. Kita bawa langsung ke Polda jika memang dia terbukti melakukan tindakan seperti di video 30 detik itu," kata Razman.
Dalam video berdurasi 30 detik yang beredar di media sosial, terdapat seorang pria sedang memberi arahan membunuh kepada belasan orang yang mengelilinginya.
Tampak pula seorang pria sedang dikelilingi puluhan orang yang mengejar seorang polisi.
Kerumunan massa berbaju loreng jingga khas Pemuda Pancasila itu tampak emosi kepada seorang polisi yang sedang mengamankan aksi.