Kisah Entrepreneur Muda yang Sukses Buka Usaha Coklat Rumahan
Empat tahun lalu, seorang entrepreneur muda dari Kota Batam hijrah ke Yogyakarta.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat tahun lalu, seorang entrepreneur muda dari Kota Batam hijrah ke Yogyakarta.
Seiring kepindahannya ke Kota Gudeg itu, ia memulai mencari ide untuk membuka usaha.
Memang terbilang tidak mudah untuk memilih satu usaha dengan karakteristik kota Jogja yang majemuk.
Namun identitas Yogyakarta sebagai kota wisata dan kuliner yang selalu sederhana dan ramah kepada pengunjung telah menginspirasinya mewujudkan cita-citanya menciptakan sebuah peluang usaha.
Kini, berkat tangan dinginnya, ia mengembangkan usaha produksi coklat Truffle rumahan yang kemudian mendapat respons positif dari konsumen.
"Kenapa mengusung tema 'rumahan', karena sebagai pembeda bahwa ketika biasanya usaha coklat dikemas premium, kami tetap mengadopsi unsur kesederhanaan, dengan menerima pengunjung layaknya tamu dan bagian keluarga dari Trufflelogy," kata Balindo, pemilik usaha coklat Truffle di Yogyakarta dalam keterangannya kepada media, Kamis (2/12/2021).
Berdiri awal tahun 2020 di sebuah rumah sederhana di Jl Sunan Ampel No 141, RT 003/RW025, Desa Jaban, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, DIY, usaha coklat ini dikemas ready to eat dalam segala suasana, dengan menggunakan bahan baku premium dan bahan baku cokelat lokal terbaik dari Indonesia.
Selain itu dari sisi pembuatannya mengikuti standar kualitas yang selalu fresh produksi setiap hari.
Baca juga: Coklat Asal Lampung Mendunia Berkat Bantuan Bea Cukai dan Pemerintah Setempat
Kehadiran usaha ini di Yogyakarta juga turut membuka lapangan pekerjaan untuk warga lokal sekitaran Jogja yang banyak terkena dampak Pandemi Covid-19.
Pada awal kehadiran, branding dari usaha coklat ini tidak fokus kepada oleh-oleh khas Jogja, juga tidak mengklaim sebagai oleh-oleh khas Jogja.
Namun usaha ini punya slogan 'Akan selalu ada Trufflelogy di Yogyakarta' dan 'Proud to be part of Jogja'.
Tagline itu diusung buat memberi tahu orang luar khususnya Indonesia bahwa produk lokal juga bisa menciptakan coklat yang mirip dengan coklat terkenal dari Jepang dengan harga kearifan lokal yang jauh lebih murah sehingga bisa dinikmati oleh seluruh kalangan,.
Hingga saat ini ada 6 varian coklat asal Yogyakarta tersebut bisa menjadi pilihan sebagai oleh-oleh maupun cemilan di rumah dalam berbagai suasana.