Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda dan Gadis di Tangerang Dianiaya hingga Alami Luka Bacok, Benarkan Ulah Gangster ?

Beberapa pekan terakhir pemuda dan seorang gadis jadi korban penganiayaan alami luka bacok, beredar kabar pelakunya gangster, Polisi beri penjelasan.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Pemuda dan Gadis di Tangerang Dianiaya hingga Alami Luka Bacok, Benarkan Ulah Gangster ?
TribunJakarta/Ega Alfreda
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatimah saat ditemui awak media di kantornya. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima angkat bicara soal penganiayaan terhadap remaja putra dan putri di Tangerang yang disebut-sebut ulah para gangster.

Dia menegaskan kelompok pemuda yang menganiaya 8 warga Kota Tangerang pada beberapa pekan terakhir ini bukan gangster.

Orang-orang yang beraksi hingga menyebabkan delapan orang terluka, serta menggasak 4 sepeda motor itu ternyata para pelajar.

Baca juga: Napi Adam Bin Musa Kabur dari Tempat Cuci Mobil Lapas Tangerang, Kemenkumham dan Pengamat Bereaksi

Aksi itu dilakukan dalam bentrokan antar kelompok remaja yang usianya dibawah 17 tahun.

"Terkait peristiwa yang selama ini sudah muncul kemudian viral dengan sebutan gangster, sebenarnya itu tidak ada di Kota Tangerang," ujar Deonijiu De Fatima di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (14/12/2021).

"Yang terjadi saat malam atau dinihari itu adalah tawuran antar pelajar atau kelompok anak muda, mereka semua masih dibawah umur 17 tahun, jadi gangster itu tidak ada," ujarnya.

Deonijiu menjelaskan, kelompok pemuda tersebut sengaja bertemu atau berkumpul pada satu titik yang telah ditentukan untuk tawuran.

Berita Rekomendasi

Mereka berkomunikasi untuk berjanji melakukan bentrok melalui percakapan pesan singkat aplikasi sosial media.

Dalam aksi tawuran itu, mereka membawa senjata tajam (sajam) seperti celurit dan benda tumpul seperti stik golf.

Baca juga: Napi Kabur dari Lapas Tangerang Belum Tertangkap, Petugas yang Berjaga di Pencucian Mobil Diperiksa

"Mereka berkumpul dalam satu kelompok, kemudian mengundang kelompok lain lewat media sosial untuk bertemu tawuran," kata Deonijiu.

"Selanjutnya ketika sudah bertemu, mereka melakukan aksi saling ejek, lalu tersulut emosi dan selanjutnya melalukan perlawanan dengan satu kelompok dengan kelompok lain yang sudah berjanjian."

"Mereka semua itu tugasnya sama, dan setiap anggota kelompok masing-masing membawa sajam, seperti celurit, pentungan dan benda semacam stik golf, semua barang bukti itu telah kita amankan," terangnya.

Kemudian, Polrestro Tangerang Kota telah mengamankan dan menetapkan empat orang menjadi tersangka yakni AR, GTA, WT, dan AQR.

Selain itu, beberapa orang juga ikut diamankan untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

"Kita sudah amankan empat orang tersangka dan beberapa orang lainnya yang kami periksa sebagai saksi," kata Deonijiu.

"Beberapa orang menjadi korban dalam aksi pemuda tersebut, kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Tersangka Bentrokan PP dan FBR di Tangerang Bertambah, Total 7 Orang, Ada yang Pakai Narkoba

Saat ini, kepolisian melakukan patroli dan menyambangi lokasi para pemuda tersebut berkumpul dan tawuran.

Menurut Deonijiu, petugas telah mengidentifikasi beberapa pelaku lainnya yang terlibat aksi tawuran.

"Sekarang ini kita sudah mengantongi beberapa pelaku, mereka sudah kita identifikasi, tersangka masih akan terus bertambah karena kita melakukan pemeriksaan kepada saksi di lokasi TKP (tempat kejadian perkara-Red)," ucapnya.

"Dan kita akan terus melakukan kegiatan patroli secara intensif ke tempat-tempat mereka melakukan kegiatan tersebut, dan waktu mereka melakukan aksinya yaitu dari antara pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB," kata Deonijiu De Fatima.

Gadis dan Seorang Pemuda di Tangerang Mengalami Luka Akibat Sabetan Senjata Tajam di Wajah dan Kepala

Sementara itu, seorang gadis berinisial FP dan seorang pemuda I mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di wajah dan kepala di Kota Tangerang.

Pelaku penganiayaan itu bukan ulah gangster melakukan kelompok pemuda yang sedang tawuran.

Menurut Deonijiu De Fatima, delapan orang sebagai pelaku penganiayaan itu kerap terlibat aksi tawuran.

"Para orang yang terluka ini bukanlah korban dari para gangster, melainkan anggota dari sekelompok pemuda yang memang sering tawuran, terutama beberapa waktu terakhir," ujar Deonijiu De Fatima.

Deonijiu menjelaskan, FP yang juga menjadi pelaku tawuran menjadi korban bacok.

Saat itu, pelaku tawuran mengenakan pakaian sweater.

Mereka juga mengenakan penutup wajah dan kepala.

"FP ini tidak kelihatan bahwa dia perempuan."

"Karena sudah kerap terlibat tawuran, jadi kelompok lain tidak mengetahui kalau ada perempuan, karena mereka sudah tersulut emosi dalam tawuran," ujarnya.

Dia berharap, orangtua agar mengawasi penuh anak-anak terutama saat malam hari.

Pasalnya, tawuran antar kelompok itu kerap dilakukan menjelang dinihari.

"Saat ini sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan orangtua juga dengan pihak sekolah, untuk melakukan pengawasan dan bimbingan penuh kepada anak-anak ini," ucapnya.

Baca juga: Guru Ngaji di Tangerang Jadi Tersangka Tindak Asusila Terhadap Muridnya Bermodus Isi Tenaga Dalam

Kejadian tawuran pada malam hari bukan menjadi tanggung jawab guru di sekolah, melainkan pengawasan harus dilakukan orangtua.

"Sebab kadang mereka ini membohongi orangtua dengan bilang tidur, namun setelah itu mereka keluar malam."

"Nah hal seperti ini yang perlu diperhatikan orangtua untuk cek anaknya, jangan sampai terlibat hal tidak berguna ini," kata Kombes Pol Deonijiu De Fatima.

Hendak Nonton Balapan Liar, 4 Remaja Dibacok di Kawasan Periuk Tangerang, Pelaku Diduga Gangster

Empat orang remaja mengalami luka bacok akibat serangan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan gangster.

Empat remaja yang merupakan warga Kampung Gebang, Sangiang, Kota Tangerang tersebut mengalami serangan dari kelompok gangster pada Minggu (5/12/2021) dini hari lalu, di kawasan Grand Tomang, Periuk, Kota Tangerang.

Seorang korban, Ipul (18) mengatakan, kejadian bermula ketika ia bersama teman-temannya hendak menonton balap liar di kawasan Cadas, Sepatan, Kabupaten Tangerang, sekira pukul 04.30 WIB.

Namun di tengah perjalanan, Ipul dan temannya diserang oleh puluhan orang yang mengendarai belasan sepeda motor.

"Awalnnya saya dan yang lain mau nonton balap liar di Cadas, tiba tiba-tiba diserang sama gangster itu di tengah jalan dekat dengan SMPN 12 Kota Tangerang, itu di wilayah komplek Grand Tomang," ujar Ipul saat ditemui awak media di kediamannya, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Seorang Ketua RW Terluka Dibacok Gangster Ketika Melerai Tawuran Pemuda di Bekasi

Ipul menjelaskan, kolompok yang diduga gangster itu menyerang Ipul dan temannya dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit.

Mulanya kelompok yang diduga gangster tersebut hanya menyerang sebuah motor yang ditumpangi dua orang, akan tetapi ketika Ipul dan seorang lainnya mencoba menolong, namun kelompok gangster itu juga ikut menyerangnya.

"Awalnya dia menghantam satu motor doang, tetapi pas saya mau nolongin, dia juga menyerang saya dan teman saya," kata dia.

"Saat itulah kami diserang sama mereka dengan menggunakan celurit dengan membabi buta," jelasnya.

Dalam kejadian itu, Ipul dan ketiga temannya turut menjadi korban, yakni Guntur, Alpin, dan yang mengalami luka paling parah ialah Ardhiansyah.

"Guntur mengalami luka bacok di punggung, saya luka di bagian dahi, Alpin di kepala bagian kanan dan Ardiansyah di kepala belakang dan pahanya," terang Ipul.

Baca juga: Indeks HAM Menurun, Kapolri Ungkit Kasus Polisi Banting Mahasiswa di Tangerang yang Pernah Viral

Selain mengalami luka bacok, Ipul juga menuturkan, kelompok gangster tersebut mengambil motor dan sebuah telepon seluler milik Guntur.

"Selain membacok, mereka juga mengambil motor dan handphonenya milik Guntur," ungkap Ipul.

TribunTangerang mencoba mengkonfirmasi ke pihak kepolisian Polsek Jatiuwung.

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Haryono menerangkan sedang mengecek kebenaran akan informasi kejadian yang diduga dilakukan oleh gangster tersebut.

"Sedang dilakukan pengecekan ya terkait informasi tersebut, nanti kita infokan lagi lebih lanjutnya seperti apa," tutup Kompol Zazali Haryono kepada TribunTangerang. (tribun network/thf/TribunTangerang.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas