Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sidak Bahan Makanan, Pemkot Jaksel Temukan Ikan Asin Berjamur Masih Dijual di Supermarket

Sidak dilakukan guna mengantisipasi adanya bahan pangan mengandung zat berbahaya bagi masyarakat menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Sidak Bahan Makanan, Pemkot Jaksel Temukan Ikan Asin Berjamur Masih Dijual di Supermarket
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
ILUSTRASI ikan asin. Dalam sidak ditemukan ikan asin sepat yang sudah berjamur masih dipajang di supermarket, kemudian sudah ditarik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemkot Jakarta Selatan menggelar inspeksi mendadak (sidak) bahan pangan di sebuah minimarket di Cilandak, Rabu (22/12/2021).

Ini dilakukan guna mengantisipasi adanya bahan pangan mengandung zat berbahaya bagi masyarakat menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, menuturkan, sidak bahan pangan merupakan kegiatan rutin tahunan di setiap perayaan hari besar.

Sidak tersebut, ujar Munjirin, dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Pemerintah ingin memastikan bahan pangan yang hendak dijual telah teruji kelayakan serta mutunya.

Baca juga: Sopir Ekspedisi Ditodong Senjata Api di Tol Meruya, Mata Ditutup Lakban, Lalu Dibuang ke Bogor

"Kita ingin menjamin bahwa apa yang dikonsumsi dan dimakan masyarakat kita, benar-benar makanan yang aman," ujar Munjirin, Rabu (22/12/2021).

"Aman dari pestisida, formalin, dan sebagainya. Jadi kita tes hari ini, baik sayuran, makanan yang dari UMKM, pertanian, peternakan juga kita tes," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Pemeriksaan, ujar Munjirin, masih berlangsung pada hari ini dan hasilnya nanti akan disampaikan.

Kegiatan tersebut melibatkan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta.

Sementara itu, Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan Hasudungan Sidabalok menuturkan, sebanyak 63 sampel produk diteliti di Laboratorium Mobile.

"Iya random sampling aja kita ambil di sini. Jadi memang kita melaksanakan pemeriksaan ini dalam rangka Nataru. Jadi kita mengambil kurang lebih 63 sampel dan kita koordinasi juga dengan BPPOM Provinsi DKI Jakarta," katanya.

"Mereka mengambil beberapa sampel. Untuk KPKP mengambil 15 sampel yang terbagi dalam tiga komoditi. Untuk pertanian 25 sampel, peternakan 7, dan perikanan 7," lanjut Hasudungan.

Baca juga: Detik-detik 700 Personel Polisi Gerebek Kampung Bahari, Temukan Paket Sabu dan Busur Panah

Parameter uji laboratorium melihat dari produk peternakan, produk perikanan, dan pertanian apakah busuk atau tidak produk tersebut.

"Jadi paramater ujinya, untuk produk peternakan itu, kita melihat uji kebusukan, kemudian nanti uji formalin, dan secara pancaindera juga kita cek," katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas