Kronologi Duel Maut Penagih Utang dan Pedagang Gorengan di Ciputat, Pemicunya Uang Rp 350 Ribu
Seorang penagih utang meninggal dunia dibacok nasabahnya di Jalan Sahlan RT 003/09, Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Penulis: Adi Suhendi
Adapun ceceran darah masih melekat tepat di pintu masuk kediaman petakan tersebut dengan bau anyir yang santer tercium.
Kronologi
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Aldo Primananda Putra mengatakan, awal mula kejadian saat korban NS datang ke rumah CS untuk menagih utangnya sebesar Rp 350 ribu.
"Korban (NS) menagih utang kredit, kemudian cekcok, berkelahi di dalam rumah. Awalnya tidak ada senjata yang dipersiapkan, tapi golok maupun pisau itu yang ada di rumah kebetulan ada," jelas Aldi saat dikonfirmasi.
"Utang kredit dia (CS) sebesar Rp 350 ribu," sambungnya lagi.
Namun, saat disambangi NS, CS mengaku belum mempunyai uang untuk melunasi utangnya.
Sebab, pagi itu, CS berencana akan berangkat kerja berdagang gorengan keliling.
Baca juga: Kepergok Bawa Kabur Motor Tukang Ojek, Begal Bersenjata Parang Babak Belur Diamuk Warga Ciputat
"Tetapi kan pelaku (CS) ini belum bisa bayar (utang). Maksudnya dia mau dagang gorengan dulu belum bisa bayar. Mungkin ada perselisihan di situ timbul cekcok dan duel satu lawan satu," jelas Aldo.
Perselisihan berlangsung sengit karena keduanya duel menggunakan senjata tajam.
Alhasil, si rentenir jadi korban meninggal dunia di tempat karena kena sabetan pisau di bagian lehernya.
Baca juga: Lecehkan 3 Pelajar SMK, Pegawai Honorer di Ciputat Jadi Tersangka
Kemudian pelaku dalam keadaan kritis dan tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit kawasan Ciputat.
"Korban (NS) udah meninggal dunia di tempat. Pelaku dirawat di RS IMC Ciputat."
"Jadi di dalam rumah berduel keduanya. Pelaku kena sabetan di leher bekas senjata tajam," kata Aldo. (Tribunjakarta.com/ wartakota/ Ega Alfreda/ Rizki Amana)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gara-gara Rp 350 Ribu, Penagih Utang di Tangerang Selatan Hilang Nyawa di Tangan Tukang Gorengan