Ganasnya Covid-19: DKI Tambah 2000 Kasus, 9 Orang Meninggal, di Tangsel 1000 Lebih Warga Terpapar
Covid-19 kian mengganas, di DKI tambah 2000 kasus dan 9 orang meninggal, sementara di Tangsel 1000 lebih orang tertular, dalam sehari tambah 318 kasus
Penulis: Theresia Felisiani
Kemudian, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 1.993 orang sehingga total 881.300 kasus, yang mana 1.861 (93,4%) di antaranya juga merupakan transmisi lokal
Adapun untuk penularan varian Omicron turut mengalai peningkatan. Dari 1.584 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.058 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sedangkan 526 lainnya adalah transmisi lokal.
1.000 Lebih Warga Tangsel Terpapar Covid-19, Sehari Bertambah 318 Orang
Pandemi Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) kembali mengganas.
Sampai hari Selasa (25/1/2021), terdapat 1.274 warga Tangsel yang terpapar Covid-19 dan tengah berjuang untuk sembuh.
Angka tersebut disebut juga sebagai kasus aktif.
Secara total, jumlah kasus Covid-19 di tangsel sejak Maret 2020 lalu sampai hari ini, mencapai 32.678 orang, 734 di antaranya meninggal dunia dan 30.670 lainnya sembuh.
Tren kanaikan kasus aktif secara signifikan mulai terlihat sejak sekira sepekan lalu.
Pada 18 januari, jumlah kasus Covid-19 aktif di Tangsel sebanyak 270 orang.
Angka tersebut per harinya terus bertambah.
Dari puluhan, kasus harian Tangsel kini mencapai ratusan.
Seperti pada 22 Januari, jumlah kasus aktifnya sudah sebanyak 716 orang.
Yang tertinggi adalah hari Selasa (25/1/2022), penambahan kasus harian 25 Januari 2022 mencapai 318 orang.
Data di atas dapat dilihat di laman Satgas Covid-19 Tangsel, lawancovid19.tangerangselatankota.go.id.
16 Terpapar Omicron
Sampai Senin (24/1/2022), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, sebanyak 16 warga Tangsel terpapar Covid-19 varian Omicron.
Menurut Allin, seluruh pasien Omicron di Tangsel merupakan hasil transmisi lokal.
"Kesimpulannya ada 16 kasus Omicron di Tangsel, semuanya transmisi lokal," ujar Allin, saat dihubungi, Senin (24/1/2022).
Namun, jika di total, sampai hari ini, ada 17 kasus Omicron di Tangsel.
Data satu pasien ditangani pemerintah pusat karena merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Enam belas transmisi lokal. Yang satu ini (PPLN) datanya ditarik ke pusat langsung, jadi datanya pusat. Sehingga di Tangsel kini tercatat ada 16 kasus omicron," tutur dia.
Data tersebut belum termasuk kasus MR (45) yang meninggal di RS Sari Asih Ciputat.
Sebab belum ada data hasil whole genome sequencing (WGS).
Dari 16 kasus, lima pasien di antaranya sudah sembuh.
Sisanya, ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah dan rumah sakit rujukan.
"Kalau melihat saat ini varian yang beredar, ini terindikasi Omicron. Karena kan penularannya cepat. Dan di lapangan rata-rata ini tidak bergejala semua," lanjut Allin.
Pasien yang terpapar Omicron mengalami gejala ringan seperti sakit tenggorokan, batuk, dan pilek.
Meski demikian, Allin tetap memperingatkan pentingnya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Terlebih, kata dia, dari 16 kasus yang ada keseluruhannya baru kali ini terkena riwayat Covid-19 varian Omicron padahal sudah melengkapi vaksinasi hingga dosis kedua.
Baca juga: 4 Warga Tangsel Terpapar Omicron, 1 Diantaranya Baru Pulang dari Amerika
"Langkah dinkes, strateginya sama saja karena musuhnya sama. Hanya penularannya cepat," ucapnya.
"Jadi yang kami imbau, masyarakat harus taat prokes, saling menjaga, kesadaran kolektifnya ditingkatkan lagi, sehingga pemutusan rantai penularan ini cepat," tambah Allin.
Selain itu, Allin mengingatkan, mobilitas masyarakat harus dibatasi.
Kemudian, Dinas Kesehatan juga akan terus melakukan testing, tracing dan treatment.
"Sehingga saat melakukan itu otomatis akan ada kasus yang terdeteksi. Itu konsekuensinya, karena kita terus tingkatkan dari tracing-nya," imbuhnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.