Remaja di Bekasi yang Tewas saat Mencari Kucing Sempat Selamatkan Diri Meski Kondisinya Sekarat
Kondisi sekarat, remaja di Bekasi masih kendarai motor 25 Meter untuk selamatkan diri dari komplotan pelaku yang mengiranya maling.
Penulis: Theresia Felisiani
Sambil mengenakan kopiah berwarna hitam, ia didampingi sang istri bercerita secara perlahan.
Sabtu (5/2/2022) merupakan hari terakhir dia dan keluarga melihat keceriaan korban, hingga laut malam tak ada tanda-tanda kegundahan dalam benak.
Hingga pukul 21.30 WIB, ia dan istri beranjak tidur, mengakhiri hari dengan beristirahat tanpa kekalutan mendera.
Semua berjalan seperti biasa, Angga sapaan akrab korban memang selalu tidur paling belakang.
Ia biasa beraktivitas di malam hari seperti misalnya main gim atau bahkan mengerjakan pekerjaan rumah.
"Jadi kalau dibilang syok saya sangat syok, karena sebelum saya tidur saya masih melihat anak saya tapi sebelum matahari terbit saya udah enggak bisa ketemu," kata Hafidz di Bekasi.
Kabar mengejutkan itu datang sekira pukul 04.00 WIB, telepon genggamnya berdering membuyarkan mimpi.
Ketua RW setempat bernama Rahmat Hidayat menghubungi, dari ujung sambungan telefon memerintahkan segera datang ke pos satpam.
"Saya disuruh ke pos satpam depan, langsung saya lompat dari tempat tidur ke depan saya lihat pintu dalam keadaan enggak kekunci," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Warga Bekasi Tewas Dikeroyok Usai Diteriaki Pencuri, Padahal Cuma Cari Kucing yang Hilang
Setibanya dari pos satpam, Hafidz masih berusaha tenang meski pikirannya mulai tak karuan.
Ia sempat ditenangkan sambil diberikan segelas air putih.
Dari kejauhan, Hafidz mengaku sudah samar-samar melihat kantung jenazah.
Tidak jauh dari situ, kendaraan matic warna hitam tak asing baginya mulai membuat pikirannya makin berkecamuk.
"Begitu sampai tiga meter dari TKP saya disuruh duduk dulu, dikasi minum tapi firasat saya anak saya udah enggak ada, begitu ditanya apakah benar itu motornya anak saya saya bilang iya," tuturnya.
Baca juga: KPK Selisik Penerimaan Uang Rp200 Juta Ketua DPRD Bekasi, Suap Atau Gratifikasi
Di lokasi tersebut sudah berdatangan pihak kepolisian, Hafidz langsung diinterogasi dan diyakinkan apakah ingin melihat jasad di dalam kantung jenazah tersebut.
Tanpa ragu, Hafidz langsung menjawab siap.
Dia bersama ketua RW setempat menyaksikan pembukaan kantong jenazah yang didalam merupakan jasad Angga.
Matanya tak kuasa menahan tangis saat pertama melihat kondisi putranya.
Bahkan Hafidz sempat tak percaya apakah yang dialaminya mimpi atau benar-benar kenyataan.
"Saya kondisi syok baru bangun tidur juga setengah sadar antara mimpi atau kenyataan," ucap Hafidz. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)