Ledakan di Kawasan Merak Sebabkan 6 Orang Alami Luka Bakar, Polisi Pastikan Bukan Bom
Ledakan di kawasan Merak, Banten, Rabu (23/2/2022) dinihari pukul 04.00 WIB dipastikan bukan bom, meski ada 6 orang yang mengalami luka bakar.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, CILEGON -- Ledakan di kawasan Merak, Banten, Rabu (23/2/2022) dinihari pukul 04.00 WIB dipastikan bukan bom, meski ada 6 orang yang mengalami luka bakar.
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan sumber dari dentuman atau ledakan yang terdengar tersebut berasal dari satu di antara perusahaan di kawasan Merak, yaitu PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI).
Suara dentuman terjadi, akibat salah satu pipa berisi bubuk plastik, air dan minyak yang merupakan bahan dasar pembuatan benang baju, putus.
Sehingga menimbulkan ledakan di Purified Terephthalic Acid (PTA) 1 atau di bagian produksi.
"Pasca terjadinya dentuman, kami langsung menuju PT MCCI Cilegon untuk memastikan situasi di lapangan, dan kami pastikan ledakan yang terjadi tersebut disebabkan karena adanya tekanan dari reaktor atau alat untuk membuat zat kimia bahan polyester atau benang," kata Sigit, Rabu malam.
Baca juga: Kesaksian Sopir Mobil Jenazah dan Penghuni Wisma Atlet di Tengah Ledakan Covid-19
Baca juga: Dulu Disorot Jokowi, Ternyata 8.456 Lansia di Kota Bekasi Menolak Vaksinasi Covid-19, Ada Apa ?
Reaktor tersebut, katanya dialirkan melalui pipa menuju filter yang kemudian terjadi kebocoran.
"Lalu, cairan yang berisi air panas tercampur bahan kimia di dalam pipa menimbulkan perbedaan tekanan dan menyebabkan ledakan," kata Sigit.
"Untuk sumber suara ledakan itu lokasi lebih spesifiknya berada di PTA 1 atau bagian Produksi yang berada tepat di samping pintu masuk PT Pertamina Gerem," tambah Sigit.
Atas insiden tersebut, menurut Sigit, PT MCCI Cilegon telah berkordinasi dengan pihak PT Pertamina Gerem.
Mereka akan bertanggung jawan penuh karena volume limbah ledakan yang keluar dari ledakan pipa cukup banyak di lokasi PT Pertamina Gerem.
Sigit memastikan, cairan kimia yang tumpah akibat insiden tersebut tidak berbahaya bagi para karyawan yang bertugas.
"Hasil koordinasi bahwa pihak PT MCCI Cilegon akan bertangggung jawab penuh atas kejadian dan aktif melakukan kordinasi dengan PT Pertamina Gerem untuk dampak dari kejadian ini terhadap lingkungan," kata Sigit.
"Dan untuk cairan-cairan kimia yang tumpah akibat peristiwa tersebut dipastikan tidak berbahaya, meskipun memili bau yang menyengat," jelasnya.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 6 orang awak yang bertugas pada mobil tangki yang akan mengambil bahan bakar menjadi korban.
Kendati demikian, Sigit menuturkan hingga saat ini belum terdapat laporan masyarakat yang terkena dampak atas ledakan tersebut.
Baca juga: Tahu Tempe Beredar Lagi di Pasaran, Giliran Pedagang Daging Jabodetabek Rencana Mogok Jualan 5 Hari
Baca juga: Tempe Hadir Lagi di Pasar, Pedagang Pasar Kopro Tanjung Duren Naikan Harga Jual Rp 1.000
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Koja Raup Rp 1,6 Miliar Hasil Penipuan Jual Minyak Goreng Murah, Ini Modusnya
"Alhamdulillah, sampai saat ini suplai bahan bakar tidak terganggu kegiatan tetap berlangsung, tadi saya sudah kesana dan memastikan untuk distribusi BBM tidak terganggu, dan untuk korban terdapat 6 orang yang berasal dari awak mobil tangki yang akan mengambil bahan bakar dan akan diteruskan nantinya kepada konsumen," ucapnya.
"Namun, Polres Cilegon akan tetap melakukan proses penyelidikan terkait dengan ledakan yang terjadi dengan menurunkan Tim Detasemen Gegana Polda Banten yaitu unit KBR (Kimia Biologi dan Radioaktif) guna memeriksa dan menganalisa cairan yang ada tersebut menimbulkan reaksi, lantaran bertemu dengan zat kimia lain," kata Sigit.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ledakan di Cilegon 6 Orang Luka Bakar, Polisi Pastikan Bukan Bom,