Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik
Setelah harga kedelai sebagai bahan baku tahu-tempe yang naik serta daging sapi, kini giliran gas elpiji nonsubsidi dan ayam potong yang naik.
Penulis: Theresia Felisiani
Ayam potong yang tadinya Rp33.000 per ekor, kini naik Rp5.000 menjadi Rp38.000 per ekornya.
Kenaikan Ayam Potong Terjadi 10 Hari Terakhir
Pedagang daging ayam, Diah (47) mengatakan, kenaikan harga ayam potong yang mencapai Rp 38.000, membuat pelanggan berkurang.
"Naiknya sih bertahap ya dari Rp 1.000" ujarnya saat ditemui.
Kenaikan harga itu kata Diah terjadi sejak 10 hari terakhir.
Diah pun mengaku sangat keberatan kalau harganya setiap hari naik.
Mahalnya harga daging ayam potong membuat pembelinya mengeluh dan Diah mengaku tidak bisa berbuat banyak.
"Banyak yang terkena dampaknya, mereka biasa belanja banyak jadi dikurangi semua," jelasnya.
Kemungkinan Naik Karena Jelang Puasa
Namun, Diah tidak mengetahui penyebab kenaikan harga daging ayam potong ini.
Ia menduga ini terjadi karena menjelang bulan puasa.
Tapi, karena takut kehilangan pelanggan Diah pun memilih menjual daging ayam potong dengan harga normal, meski keuntungannya menjadi jauh lebih kecil.
"Soalnya kita enggak harus tiap hari ngambil untung, yang penting tetap ada langganan," katanya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk memerhatikan para pedagang di pasar karena semua kebutuhan pokok saat ini dirasakan naik.