Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik
Setelah harga kedelai sebagai bahan baku tahu-tempe yang naik serta daging sapi, kini giliran gas elpiji nonsubsidi dan ayam potong yang naik.
Penulis: Theresia Felisiani
Kini harganya naik Rp24 ribu, menjadi Rp199 ribu per tabung.
"Harga eceran di pedagang, mereka jualnya Rp 175 ribu. Kami jualnya ke mereka paling bedanya Rp2-3 ribu saja. Nah sekarang ada kenaikan Rp24 ribu. Mungkin pedagang nanti jualnya bisa lebih dari Rp200 ribu," ucapnya.
Masyarakat Kaget
Ia menyatakan kenaikan harga belum diketahui oleh sejumlah masyarakat.
Beberapa dari mereka kaget ketika harga Bright Gas 12 kilogram mencapi Rp199 ribu.
"Di sini kami hanya jual yang 12 kilogram sama gas subsidi 3 kilogram saja. Baru ada dua tabung yang keluar atau kejual. Mereka ya kaget pas mau beli kok harganya naik. Karena langsung Rp24 ribu naiknya, cukup besar," kata Adi.
Padahal, sambung Adi, peminat gas non-subsidi di sekitar tempatnya berjualan, sangat sedikit.
Masyarakat yang lebih memilih menggunakan gas subsidi 3 kilogram.
Oleh sebab itu, ia memprediksi kenaikan harga Bright Gas akan mempengaruhi jumlah penjualan.
"Biasanya sebelum naik, minimal kami seminggu sekali baru isi barang Bright Gas. Kalau sekarang naik, kemungkinan baru isi barangnya bisa lebih dari seminggu," ucapnya.
Pusing, Selain Daging Sapi, Harga Ayam Potong Juga Naik
Selain harga daging sapi yang melonjak, harga ayam potong saat ini juga mengalami kenaikan cukup tajam.
Harga ayam potong di Pasar Kopro, Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat mengalami kenaikan secara bertahap.
Sehingga pada Senin (28/2/2022) dirasakan kenaikan cukup tajam.