Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik
Setelah harga kedelai sebagai bahan baku tahu-tempe yang naik serta daging sapi, kini giliran gas elpiji nonsubsidi dan ayam potong yang naik.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini harga kedelai, bahan baku tahu-tempe naik hingga para perajin sempat mogok produksi selama 3 hari.
Tahu-tempe alhasil langka di pasaran, selesai mogok produksi, rata-rata ada kenaikan harga Rp 1.000 rupiah.
Setelah itu, harga daging sapi juga naik.
Mengikuti langkah perajin tahu-tempe, beberapa pedagang sapi ada yang memilih mogok jualan hingga 5 hari.
Baca juga: Terungkap Sumber Bau Kecut di Jatiasih, Ternyata Ada Rumah yang Disulap Jadi Pabrik Ciu
Saat ini giliran harga gas elpiji nonsubsidi yang naik.
PT Pertamina Petra Niaga mulai Minggu (27/2/2022) kemarin, menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi.
Kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi ini untuk menyesuaikan harga minyak dan gas bumi di pasar global.
Bahkan harga ayam potong juga ikut naik.
Setelah Minyak Goreng, Tahu Tempe dan Daging Sapi, Kini Harga Elpiji 12 Kg Melonjak
PT Pertamina menaikkan harga gas elpiji (LPG) nonsubsidi yang berlaku untuk elpiji Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram.
Adi seorang pegawai di satu agen elpiji di Kecamatan Tambun Selatan mengatakan kenaikan terjadi sejak Minggu (27/2/2022) kemarin.
"Pengumumannya kan baru keluar kemarin. Karena kemarin kami nutup, jadi mulai hari ini naiknya," kata Adi saat saat ditemui, Senin (28/2/2022).
Harga Eceran Bright Gas 12 kilogram Nyaris Rp 200 Ribu
Ia menjelaskan harga eceran Bright Gas 12 kilogram sebelum kenaikan dibanderol Rp 175 ribu.