Syahril, Korban Tewas KKB, Sempat Dilarang Kerja di Papua, sang Ayah: Bahaya karena Daerah Konflik
Syahril, pekerja PT PTT yang jadi korban tewas KKB Papua, ternyata sempat dilarang sang ayah untuk bekerja di Papua.
Editor: Pravitri Retno W
Percakapan itu masih diingat jelas oleh Sawaludin.
Baca juga: Jenazah Bebi Tabuni Korban KKB Dimakamkan, Begini Ucapan Kepala Suku Kabupaten Puncak
Baca juga: Sebelum Tewas Ditembak KKB, Billy Sempat Kabari Keluarga Akan Pulang Pada 6 Maret 2022
Beberapa hari berselang, ponsel genggam yang ada di rumah Sawaludin berdering.
Syahril menelepon dan memberitahu bahwa dirinya sudah menginjakkan kaki di tanah Bumi Cenderawasih.
"Pak, saya sudah sampai Papua. Saya sudah kerja di bagian lapangan, tapi di bawah" terang Syahril.
"Ya sudah, hati-hati," kata Sawaludin.
Syahril pun sempat mengirim beberapa foto saat berada di Papua.
Foto tersebut memperlihatkan alat-alat material di tempat sang anak bekerja.
Sang Kakak Juga Tak Tahu
Kakak Syahril Nurdiansyah, Sandri Purnomo (25), mengatakan bahwa adiknya tak cerita bahwa dia ingin bekerja di Papua.
Kata Sandri, Syahril baru mengabarinya ketika sudah berada di Papua.
Keduanya pun berkomunikasi dengan video call sekadar bertanya kabar.
Baca juga: Sang Kakak Syok Tahu Adiknya Jadi Korban Penyerangan KKB di Papua
Baca juga: PT PTT Menjelaskan Pengamanan 8 Karyawannya yang Tewas Dibantai KKB di Beoga Papua
"Untuk kerja di sana kami dari keluarga nggak ada yang mengetahui."
"Tahunya ketika adik saya sudah sampai di sana," jelas Sandri.
"Jadi pas berangkat juga dari keluarga nggak ada yang tahu."