Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL Musni Umar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun yang Diperiksa Polisi karena Laporan Gelar Palsu

Berikut profil Musni Umar yang diduga memalsukan gelar profesor. Saat ini, ia merupakan rektor Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in PROFIL Musni Umar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun yang Diperiksa Polisi karena Laporan Gelar Palsu
Warta Kota/Desy Selviany
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar yang diduga memalsukan gelar profesor yang disandangnya. 

Riwayat pendidikan tingginya diawali dengan menempuh di Perguruan Ilmu Alqur’an (PTIQ) dan sarjana hukum di Universitas Islam Jakarta.

Saat menjadi mahasiswa, Musni pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan aktivis mahasiswa 77/78.

Selain itu, ia juga pernah dijebloskan di penjara “Kampus Kuning” bersama AM. Fatwa, Arief Rachman, pimpinan dewan mahasiswa atau senat mahasiswa serta pimpinan ormas mahasiswa dan pemuda serta tokoh masyarakat di tahun 1978.

Baca juga: Bakti Senapati Jakarta Raya Dalam Memperingati HUT Senapati Ke-26

Lantas saat menempuh pendidikan magister, Musni mengikuti program pasca sarjana ilmu politik di Universitas Nasional di bawah bimbingan Prof. Dr. Deiar Noer dan Prof.Dr. Sutan Takdir Alisyahbana.

Hanya saja tidak dselesaikannya.

Kemudian dirinya mengambil pendidikan magister kembali dengan mengambil jurusan Sosiologi di Universitas Indonesia (UI).

Selanjutnya, ia pun meraih gelar doktoralnya dalam bidang sosiologi di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM).

Berita Rekomendasi

Karirinya diawai sebagai karyawan dengan jabatan terakhir yaitu Industrial Relations Manager.

Namun Musni pun keluar dan mendirikan perusahaan sendiri dan menjadi direktur utama.

Kemudian ia pun juga memiliki karir di bidang politik ketika diajak oleh Fahmi Idris dan Fadel Muhammad untuk bergabung di DPP Golkar.

Musni pun menyanggupinya dan menjabat sebagai sekretaris departemen koperasi dan wiraswasta serta merangkap menjadi anggota koordinator bidang ekonomi.

Lalu pada Pemilu 1997, Musni terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tenggara.

Saat menjadi anggota DPR, Musni mendirikan Pondok Pesantren Hubbul Wathan di Kecamataan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Selain pendiri, ia pun juga menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hubbul Wathan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas