Catat, Harga Sejumlah Komoditas Pangan Naik Jelang Ramadan, Warga Diminta Tak Panic Buying
Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan jelang Ramadan jadi sorotan, seperti gula, cabai, daging, bawang, Pemprov DKI minta warga tak panic buying.
Penulis: Theresia Felisiani
"Minyak goreng, untuk saat ini masih tembus Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu. Gula pasir tembus di kisaran Rp 15 ribu, sedangkan komoditas lain seperti bawang putih, ayam, telur mengalami kenaikan permintaan kurang lebih 30%," paparnya.
Ia menyebutkan, beberapa komoditas seperti bawang putih, ayam, dan telur mengalami kenaikan permintaan sekitar 30% dengan harga rata-rata bawang putih dari harga Rp 33 ribu menjadi Rp 33.900.
Sedangkan untuk daging ayam, juga mengalami kenaikan seribu rupiah dari harga Rp 38 ribu perekor menjadi Rp 39 ribu perekor, dan telur ayam dari Rp 25 ribu menjadi Rp 25.500, serta daging sapi dari harga Rp 140 ribu menjadi 141 ribu.
Pemerintah Diminta Fokus Pengendalian Harga Pangan
Diketahui, sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) juga menyatakan sikap kepada pemerintah terkait beberapa komoditas yang wajib diwaspadai kenaikannya menjelang bulan Ramadan.
Wasekjend Pembinaan dan Pendidikan Pedagang Pasar DPP IKAPPI Ahmad Choirul Furqon mengatakan, jika dilihat dari tahun sebelumnya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan biasanya meliputi tepung terigu, telur ayam, daging sapi, daging ayam, dan cabai rawit.
"Pemerintah harus mewaspadai akan adanya kenaikan harga menjelang bulan Ramadan. Jika kita melihat tahun lalu, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti tepung terigu, telur ayam, daging sapi, daging ayam, cabe rawit,” kata Ahmad Choirul Furqon, Sabtu (26/3/2022) lalu.
Baca juga: Wagub DKI: Pemindahan Ibu Kota Antisipasi Kenaikan Permukaan Air Laut, Kurangi Macet dan Banjir
Baca juga: Soroti Penjualan Tiket yang Molor, PSI Sebut Formula E Tersalip Konser Justine Bieber
Dalam keterangan persnya, IKAPPI meminta agar pemerintah dapat fokus terhadap pengendalian harga pangan saat ini.
Pihaknya menitik beratkan sejumlah keluhan pedagang terkait dengan potensi kenaikan harga komoditas menjelang Ramadan.
"Kami dari DPP IKAPPI berharap di tengah sengkarut isu minyak goreng yang masih belum terlihat ujungnya ini pemerintah tetap memiliki fokus terhadap pengendalian harga pangan," kata dia.
"Saat ini telah banyak pihak yang mengeluh kepada kami. Mereka mengungkap rasa khawatirnya atas potenai kenaikan harga komoditas pangan ini. Jadi kami sangat berharap pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi dan gotong royong mengantisipasi kondisi ini sebelum Ramadan tiba," sambungnya.
Kenaikan Harga Terjadi Imbas Tingginya Permintaan Selama Puasa hingga Lebaran
Jelang bulan Ramadan, harga sejumlah komoditas pangan di DKI Jakarta diprediksi meroket.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, kenaikan harga terjadi imbas tingginya permintaan selama bulan puasa hingga jelang hari raya lebaran.