Dubes Lena Maryana Mukti Ungkap Peluang RI di Kuwait
Pimpinan Pusat Gerakan Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) menghelat webinar dengan tajuk 'Peluang Indonesia di Jazirah Arab'
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Gerakan Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) menghelat webinar dengan tajuk 'Peluang Indonesia di Jazirah Arab' dengan pembicara Her Excellency Lena Maryana Mukti, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Negara Kuwait.
Dalam kesempatan itu, Dubes Lena memaparkan peluang dan tantangan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Kuwait yang telah berjalan sejak 1968 dan terus mengalami peningkatan. Sayangnya, Indonesia dinilai masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.
“Masyarakat di sini lebih mengenal Malaysia dibandingkan Indonesia,” ungkap perempuan yang pernah menjadi tokoh kunci sejarah eksistesi GMPI itu.
Meski demikian, politisi dari Fraksi PPP itu cukup optimistis kerjasama kedepannya akan semakin baik lagi.
“Tentu dengan syarat seluruh usaha yang dilakukan harus terarah dan terukur," ujar Lena.
Webinar yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri itu merupakan bagian dari kegiatan series discussion Berdaulat: Bincang-Bincang Bersama Duta Besar dan Diplomat yang diinisiasi oleh PP GMPI Bidang Hubungan Internasional.
Dalam kesempatan itu, Lena juga memaparkan neraca ekspor-impor antara Indonesia dengan Kuwait. menurutnya, komoditas nonmigas seperti buah-buahan dan sayuran sangat diminati di Kuwait.
Harganya di negara tersebut bisa sepuluh kali lipat dibanding d Indonesia. Hanya saja, pengiriman terkendala ongkos logistik yang masig tinggi.
Untuk mengoptimalkan kerjasama, pihaknya mengupayakan penerbangan langsung Jakarta-Kuwait City yang bisa juga dimanfaatkan utk penerbangan transit jamaah umroh.
“Berdaulat ini merupakan bagian dari quarterly discussion series yang mengundang para Duta Besar dan Diplomat untuk berbagi sudut pandang tentang hubungan internasional dan isu global lainnya,” kata Achmad Baidowi, selaku Ketua Umum GMPI dalam sambutannya, Sabtu (2/4/22).
Kedepan, program Berdaulat akan dilaksanakan secara berkala dengan mendatangkan narasumber dalam bidang hubungan internasional seperti Duta Besar dan Diplomat, baik asal Indonesia maupun negara sahabat.
“Harapannya, webinar ini bisa mendorong pemuda Indonesia lebih semangat go internasional dan siap bersaing dengan masyarakat global,” jelas Ketua Umum GMPI yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PPP itu.