Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Porter Terminal Kampung Rambutan 'Dikerjain' Usai Angkut Barang Penumpang

Sejumlah penumpang yang hendak berangkat mudik dan baru saja tiba di Terminal Kampung Rambutan juga masih terlihat.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Porter Terminal Kampung Rambutan 'Dikerjain' Usai Angkut Barang Penumpang
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Wajri. B. Sanadi, Porter di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, saat menunggu penumpang yang ingin menggunakan jasa angkut barang, Sabtu (7/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lalu lalang bus antar kota dan provinsi masih terasa pada momen mudik Lebaran 2022 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, pada Sabtu (7/5/2022) sore.

Sejumlah penumpang yang hendak berangkat mudik dan baru saja tiba di Terminal Kampung Rambutan juga masih terlihat.

Di tengah hiruk pikuk ramainya pemudik Terminal Kampung Rambutan, deretan pria berseragam orange dan biru 'memelototi' para penumpang yang baru saja turun dari bus.

Mereka juga tak segan untuk berlari mengejar bus yang hendak menurunkan penumpang.

Para pria tersebut adalah porter atau jasa kuli panggul yang ada di Terminal Kampung Rambutan.

Baca juga: Ratusan Pemudik Masih Menunggu Armada Bus Berangkat dari Terminal Blora

Para porter ini akan menawari jasa angkut barang kepada para penumpang yang baru saja tiba.

Berita Rekomendasi

Wajri. B. Sanadi, pria asli Brebes Jawa Tengah adalah salah satu porter resmi yang ada di Terminal tersebut.

Kepada Tribunnews.com, Warji berkisah bahwa di momen Lebaran 2022 kali ini, jasa porter kembali bergeliat setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

Menurut dia, pendapatannya bertambah dari tahun sebelumnya karena mulai ramainya penumpang.

"Ya Alhamdulillah (pendapatan bertambah), dibandingan tahun kemarin-kemarin," kata Warji.

Warji yang berprofesi sebagai porter sejak 2017 ini mengatakan bahwa dirinya punya trik khusus untuk memikat penumpang agar menggunakan jasa angkutnya.

Yakni dengan menawarkan harga awal dan siap mengantar ke tujuan penumpang berikutnya.

Ia juga memastikan bahwa jasa porter di Terminal Kampung Rambutan tak pernah mematok harga khusus untuk sekali angkut barang penumpang.

"Trik khusus ada, misal tawari jasa angkut dengan ongkos Rp 10 ribu. Tapi, kalau tidak mau biasanya nego-nego saja dengan penumpang. Kita enggak maksa atau matok harga harus segitu," ucapnya.

"Kadang juga ada yang ngasih Rp 5 ribu, kita terima," tambahnya.

Selain jaga porter, Warji juga memastikan bahwa penumpangnya diantar sesuai tujuan. Tak jarang, ia juga memberi peringatan kepada penumpang agar tetap waspada dan berhati-hati selama di Terminal.

"Kita memberikan himbauan ke penumpang, supaya tidak ditipu. Misalnya harga tiker dan tujuan, ngasih oengarahan yang baik. Pelayanan baik ke penumpang biar nggak nyasar," ungkapnya.

Warji juga berbagi kisah uniknya saat menjadi porter di musim mudik dan arus balik Lebaran saat ini.

Dirinya pernah bertemu dengan penumpang yang minta barangnya diangkat menuju masjid atau angkutan kota yang ada di sekitar terminal.

Namun usai memberikan jasa angkut barang, dirinya dibuat bertanya-tanya dan terdiam.

Pasalnya, saat hendak meminta ongkos jasa angkut, justru penumpang tersebut menyalahkan Warji dan tau mau membayarnya.

Karena Wadji disebut mengangkut barang-barang milik penumpang tersebut tanpa disuruh.

"Kita sudah panggulin barang penumpang ke masjid, ke angkot, trus pas kita minta nggak dikasih. Penumpangnya bilang 'siapa suruh manggul'. Tapi saya ikhlas aja," cerita Warji.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas