Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

21 Kasus Diduga Hepatitis Akut Ditemukan di DKI Jakarta, Wagub Riza Minta Warga Waspada

Berikut perkembangan penyakit hepatitis akut di DKI Jakarta, muncul 21 kasus suspek.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in 21 Kasus Diduga Hepatitis Akut Ditemukan di DKI Jakarta, Wagub Riza Minta Warga Waspada
DPD RI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria 

Kemudian, jika dikaitkan dengan vaksin Covid-19, Prof Zubairi menyebut hipotesis ini tidak didukung data.

Pasalnya, sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum mendapat vaksinasi Covid-19.

Sudah Terdeteksi Hampir 300 Anak di 20 Negara

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui informasi terkait kasus hepatitis akut misterius pada anak di seluruh dunia.

Terbaru, WHO menyebut hampir 300 anak dengan hepatitis akut terdeteksi di 20 negara di seluruh dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara.

Para pejabat kesehatan di seluruh dunia juga tengah menyelidiki peningkatan misterius pada penyakit yang pertama kali dilaporkan di Inggris ini.

Dikutip BBC, dalam laporan WHO pada 1 Mei 2022, sebagian besar kasus anak kecil dengan hepatitis telah terdeteksi di Eropa dengan sejumlah kecil juga dilaporkan di Amerika, Pasifik barat dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Kasus pertama dari hepatitis yang tidak biasa ini ditemukan di Skotlandia pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Kini, lebih dari 140 kasus sekarang sedang diselidiki di Inggris.

Sebagian besar anak-anak di Inggris itu mengalami peradangan hati ringan, meskipun 10 anak membutuhkan transplantasi hati.

Mereka memiliki gejala awal muntah dan diare diikuti dengan menguningnya kulit atau putih mata, yang disebut penyakit kuning.

Baca juga: FAKTA Hepatitis Akut Tewaskan 3 Anak di DKI, Kemenkes Investigasi, Satgas IDI Ungkap Dugaan Penyebab

Sebelumnya, virus hepatitis yang biasanya menyebabkan kondisi tersebut (virus A, B, C, D dan E) tidak terdeteksi pada anak-anak.


Sehingga negara-negara di seluruh dunia mulai mencari penyebab kondisi hati yang asalnya tidak diketahui pada anak-anak setelah disorot oleh pejabat kesehatan Inggris.

Tidak ada alasan untuk percaya bahwa kondisi langka itu sendiri menyebar ke seluruh dunia.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Singgih Wiryono)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas