Private Party di Depok Bukan Kali Pertama, Sebelumnya Ada di Cinere dan Sawangan
Ternyata acara private party di Kota Depok yang buat heboh beberapa hari kemarin bukan kali pertama terjadi seperti yang tengah viral terjadi.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Polisi mengungkapkan fakta mengejutkan.
Ternyata acara private party di Kota Depok yang buat heboh beberapa hari kemarin bukan kali pertama terjadi seperti yang tengah viral terjadi.
Untuk informasi, Kota Depok tengah dihebohkan dengan penggerebekan private party di sebuah rumah besar yang terletak di kawasan elite Sukmajaya, pada Minggu (5/6/2022) dini hari.
Dari lokasi, petugas mendapati ada ratusan remaja yang tengah asyik berpesta, bahkan beberapa di antaranya sudah dalam kondisi mabuk minuman keras.
Baca juga: Tiket VVIP Private Party di Depok Rp 8 Juta Bonus Minuman Keras, Siapa Saja Pesertanya ?
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, tercatat pernah ada juga acara serupa sebelumnya di Kota Depok.
"Bukan sekali, pernah ada sebelumnya, tapi memang kita lakukan pembubaran saja karena memang di awal-awal baru kejadian," kata Yogen dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/6/2022).
Tercatat hingga private party yang digerebek pada Minggu dini hari, Yogen mengatakan sudah ada tiga acara private party serupa yang digelar di Kota Depok.
"Ada tiga (acara private party) lah, tapi enggak heboh karena kami cegah. Sebelumnya ada di daerah Cinere dan di Sawangan Bojongsari," tuturnya.
Di lokasi, Yogen mengatakan pihaknya juga mengamankan beberapa alat pengeras suara untuk dijadikan barang bukti, hingga alat kontrasepsi.
"Kemarin kita amankan beberapa soundsystem dan beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," tuturnya.
Baca juga: Wanita Misterius Nyelonong Masuk Rumah Warga Depok, Mengaku Utusan Malaikat dari Banten
Baca juga: Bermesraan di Kafe hingga Videonya Viral, 4 Remaja Pria Sesama Jenis Diperiksa Polsek Pancoran
Namun terkait dugaan alat kontrasepsi tersebut akan digunakan untuk pesta seks, Yogen mengatakan pihaknya belum tahu persis.
"Kita belum tahu persis kelanjutan klarifikasi dari Intel Polda, namun memang pada saat itu ditemukan (alat kontrasepsi) belum digunakan masih utuh 10 kotak, kita amankan juga," pungkasnya.
Kejanggalan Panitia Private Party Dibongkar Sosok Ini
Kejanggalan sikap pantia private party yang dilaksanakan di sebuah rumah di Sukmajaya, Kota Depok akhirnya dibongkar oleh sosok berikut ini.
Acara private party yang digelar di sebuah rumah besar sewaan pada Minggu (5/6/2022) dini hari, digerebek polisi.
Mulanya, penjaga rumah Tiar mengetahui rumah yang dijaganya tersebut hendak dipakai acara ulang tahun oleh anak-anak kampus.
Pasalnya saat panitia private party menyewa rumah tersebut, mereka berdalih bakal digunakan untuk acara ulang tahun.
"Saya kena tipu sama mereka, awalnya mereka bilang dari kampus buat acara ulang tahun," jelas Tiar di lokasi acara, Senin (6/6/2022).
Namun belakangan terungkap, Tiar kena tipu anak-anak remaja tersebut yang ternyata rumah digunakan untuk pesta pribadi.
Padahal, Tiar sudah memberikan harga sewa miring alias harga pelajar guna menyewa rumah tersebut.
"Makanya harga juga untuk pelajar, ternyata malah acara kaya gituan," jelasnya.
Narasi beredar luas bahwa di rumah tersebut diadakan pesta bikin, nyatanya menurut Tiar hal itu tidak benar.
"Tapi kalau disebut pesta bikini gitu sih standar ya, celana pendek doang bukan bikini,"
"Saya keberatan banget karena merugikan," ungkapnya.
Baca juga: Akal Bulus Satpam 15 Tahun Nyambi Jadi Dukun di Bogor: 2 Korban Dicabuli, Satu Dirudapaksa
Diketahui, polisi menggerebek ratusan remaja dalam acara private party di sebuah rumah besar di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, pada Minggu (5/6/2022) dini hari.
Rumah tersebut bertingkat dua dan memiliki lahan lebih dari 1.000 meter, serta bangunan seluas 800 meter.
Tiar mengatakan rumah tersebut memang disewakan untuk keperluan acara keluarga, gathering, halal bihalal, sampai reuni.
Di sisi lain, rumah tersebut hanya bisa menampung sekitar 100 orang.
Namun kemarin, panitia private party sampai mendatangkan tamu 400 orang.
Baca juga: Polisi Temukan 10 Kotak Alat Kontrasepsi sampai Minuman Keras di Lokasi Private Party Depok
Selain itu, Tiar mengungkap kejanggalan yang dirasakannya sebelum private party tersebut dibongkar polisi.
Kejanggalan, kata Tiar, terlihat ketika hari acara tersebut dilaksanakan.
"Kaya tergesa-gesa gitu, ngomongnya acara jam 20.00 WIB, tapi jam 17.00 WIB belum ada persiapan," jelasnya.
"Cara itu aneh, serba dadakan. Mereka nyewanya dua atau tiga hari sebelum acara," ucapnya.
Siapa sangka, panita private party menetapkan nominal yang tidak sedikit untuk siapa saja yang mau ikut serta.
Setidaknya, peserta harus membayar tiket sebesar Rp 300 ribu sampai Rp 8 juta.
Dikatakan Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes, orang yang membayar tiket Rp 8 juta masuk ke kelas VVIP akan mendapatkan minuman keras secara gratis.
"Sekira Rp 300 ribuan, perorangan hingga Rp 8 juta untuk yang VVIP," ucapnya di Polres Metro Depok.
"Ada yang perorangan dan juga VVIP, misalnya kalau VVIP dapat bonus berapa botol (minuman keras) gitu," sambungnya.
Dari lokasi, Yogen mengatakan pihaknya juga mengamankan beberapa alat pengeras suara untuk dijadikan barang bukti, hingga alat kontrasepsi.
"Kemarin kita amankan beberapa soundsystem dan beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai,"
"Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," tuturnya.
Yogen mengatakan, acara ini dihadiri oleh ratusan peserta.
Pesertanya pun berasal dari macam-macam daerah bahkan dari luar Kota Jakarta.
"Macam-macam ya (daerah asal peserta), ada juga yang dari luar Jakarta," katanya.
Sejumlah panitia acara tersebut kini telah diamankan dan dibawa ke Polda Metro Jaya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terungkap! Acara Private Party di Depok Ternyata Bukan yang Pertama Kali, Ini Kata Polisi,