Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jakarta Kembali Jadi Nomor 1 dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

Kualitas udara di DKI Jakarta kembali jadi yang terburuk di dunia pada pagi hari ini, Senin (20/6/2022).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jakarta Kembali Jadi Nomor 1 dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
FOTO DOK./ Polusi udara terlihat di langit Jakarta, Senin (3/9/2018). 

Tingginya konsentrasi PM2.5, dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat atau gelap.

Pada 17 Juni 2022 konsentrasi PM2.5 cenderung lebih rendah jika dibandingkan pagi hari pada saat 15 Juni 2022.

Pada tanggal 16-17 Juni konsentrasi PM2.5 cenderung turun dibandingkan tanggal 15 Juni saat terjadi konsentrasi yang cukup tinggi.

Peningkatan konsentrasi PM2.5 yang menyebabkan buruknya kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, dipengaruhi oleh sejumlah faktor sebagai berikut:

1. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi, baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.

Emisi ini dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5.

2. Proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

BERITA TERKAIT

Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain, sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5.

Pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di wilayah ini.

3. Peningkatan konsentrasi PM2.5 memiliki korelasi positif atau hubungan yang berbanding lurus dengan kadar uap air di udara, yang dinyatakan oleh parameter kelembapan udara relatif.

Pada beberapa hari terakhir, tingginya kelembapan udara relatif menyebabkan peningkatan proses adsorpsi yang dalam istilah teknisnya merujuk pada perubahan wujud dari gas menjadi partikel.

Proses ini menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi PM2.5 yang difasilitasi oleh kadar air di udara.

4. Kelembapan udara yang relatif tinggi dapat menyebabkan munculnya lapisan inversi yang dekat dengan permukaan.

Lapisan inversi merupakan lapisan di udara yang ditandai dengan peningkatan suhu udara yang seiring dengan peningkatan ketinggian lapisan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas