Pastikan Sapi Sehat Jelang Idul Adha, Wali Kota Bogor Bima Arya Sidak RPH Bubulak Pakai Baju Hazmat
Sidak dilakukan untuk memastikan dan meninjau sapi-sapi di RPH Bubulak dalam kondisi sehat terlebih menjelang Idul Adha 2022.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan sidak ke Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (21/6/2022).
Sepanjang sidak di RPH Bubulak, Bima Arya menggunakan hazmat berwarna putih.
Sidak ini dilakukan langsung oleh Bima Arya untuk memastikan dan meninjau sapi-sapi di RPH Bubulak dalam kondisi yang sehat terlebih menjelang Idul Adha 2022.
Bima Arya mengatakan, akan terus melakukan pengawasan penjualan sapi di wilayahnya.
"Tapi kita awasi betul di wilayah jangan sampai terjadi penjualan yang tidak bisa di monitor," kata Bima Arya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di RPH Bubulak, Selasa.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Percepat Vaksinasi dan Pemberian Obat Untuk Cegah Meluasnya PMK
Kata Bima Arya, pengawasan ini pun mulai dilakukan dengan pengawasan peredaran jalur masuknya sapi ke Kota Bogor hingga akhir bulan Juni 2022 mendatang.
"Dan kami mengambil kebijakan untuk menutup arus keluar masuk hewan ternak ini sampai tanggal 29 Juni. Ini sudah berjalan gaK boleh keluar masuk setelah 29 boleh," ungkap Bima Arya.
Bima Arya pun menegaskan, saat ini untuk membuat sapi-sapi di Kota Bogor terutama yang ada di RPH dalam kondisi yang sehat, Pemkot Bogor akan memberikan vitamin serta obat-obatan.
"Langkah berikutnya kita akan berikan vitamin, suplai obatan, untuk hewan hewan disini," tambah Bima Arya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas S Rasmana merincikan, menjelang Idul Adha 2022, puluhan sapi di RPH masih tercatat suspek PMK secara uji klinis.
"Secara klinis dan hasil klinisnya menurut dokter hewan kami yang sudah sertifikasi kurang lebih se Kota Bogor ada bergejala PMK 184 ekor. Di RPH hanya ada 54 itu pun sudah sembuh 7 dan tinggal 47 ekor lagi dari 488 ekor," kata Anas saat dijumpai di RPH.
Menurut Anas, data-data suspek itu belum bisa dipastikan positif PMK sebab baru melalui uji klinis dokter hewan yang ditunjuk.
Sebab, untuk mengetahui positif atau tidaknya sapi, kata Anas, harus melalui uji laboratorium balifet terlebuh dahulu.
"Setelah kita menunggu secara lama yah belum karena padat sekali, istiknas melalui peteriner subang itu akhirnya kita memutuskan tiga hari lalu menyatakan sapi sakit berdasarkan klinis bukan berdasarkan swab. Karena swab kita masih menunggu respon," jelas Anas.
Baca juga: 450 Ekor Sapi BULS Sidrap Mendarat di Jakarta untuk Penuhi Stok Hewan Kurban
Anas pun akan langsung merespon dengan memprotek sapi-sapi yang masih terindikasikan sehat dengan memberikan bantuan obat.
"Kami alhamdulilah sebentar lagi akan drop obat obatan vitamin maupun herbal. Setelah itu nanti akan ada rencana lain," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pakai Baju Hazmat, Wali Kota Bogor Bima Arya Sidak RPH Bubulak,