Keluhan Warga Terkait Pergantian Nama Jalan di Jakarta hingga Nasihat kepada Anies Baswedan
Anies Baswedan disebut enggan berkomentar terkait pergantian nama jalan di Jakarta.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut enggan berkomentar terkait pergantian nama jalan di Jakarta.
Sejumlah warga menolak pergantian nama jalan di Jakarta.
Baca juga: Manuver Anies Baswedan Soal Pergantian Nama Jalan Terus Berlanjut, Anggota DPRD: Pak Anies Blunder
Hal itu terlihat dalam video yang diunggah pegiat media sosial Guntur Romli di akun Twitternya.
Dalam videp yang diunggah Guntur Romli terlihat Anies hanya nyengir saja saat diminta tanggapannya soal adanya warga yang menolak pergantian nama jalan di Jakarta.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu sama sekali tak menjawab mengenai keluhan warga soal pergantian nama jalan.
"Pak Anies ada warga yang menolak nama jalan," tanya seseorang kepada Anies.
Mendengar hal itu, Anies hanya nyengir tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Respon Anies itu pun dikomentari oleh Guntur Romli.
Baca juga: Anies Baswedan Ganti 22 Nama Jalan, Ketua DPRD DKI Sebut Tidak Sah, Mengapa ?
"Warga Tanah Tinggi protes pergantian nama jalan, selain menyusahkan mereka karena harus ubah semua dokumen, mereka juga merasa tidak pernah dilibatkan. Saat ditanyakan ke Anies soal protes warga itu, Anies cuma cengar-cengir...," cuit Guntur Romli.
7 kelompok masyarakat layangkan protes
Tujuh kelompok masyarakat melayangkan protes terkait pergantian sejumlah nama jalan di Jakarta.
Aduan tersebut disampaikan melalui Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta.
"Itu yang mengajukan ke Fraksi PDI-Perjuangan itu kan makin hari makin bertambah. Tujuh kelompok warga masyarakat yang melaporkan ke Fraksi PDI Perjuangan," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warson, Minggu (3/7/2022).
Menurutnya, aduan ini bakal terus bertambah seiring polemik pergantian nama jalan yang masih bergulir.
Politikus PDIP ini pun berharap agar Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi kembali sebelum pergantian nama jalan di Jakarta berlanjut.
Baca juga: Perubahan Nama Jalan, DPRD DKI Siap Tampung Keluhan Warga, Anak Buah Anies Baswedan Bakal Dipanggil
"Penolakan warga masyarakat makin hari makin bertambah. Artinya kebijakan itu kan mendapat penolakan dari masyarakat. Ya sepakat (ada evaluasi), karena 22 nama belum kelar apalagi mau ditambah."
"Makanya apa sih motif apa sih pergantian nama itu? apakah hanya sebatas motifnya ingin memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh Jakarta? apakah sekedar itu. Maka kajian menjadi penting," pungkasnya
Nasihat kepada Anies
Pengamat Politik Ujang Komarudin mengingatkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal keterlibatan DPRD pada program pergantian nama jalan.
Bagi Ujang, setidaknya, pemberitahuan pergantian jalan ini sampai ke pihak DPRD DKI Jakarta.
DPRD sebagai perwakilan masyarakat perlu tahu program yang akan mempengaruhi secara langsung kehidupan mereka.
Seperti diketahui, Anies sudah mengganti nama 22 jalan di Jakarta dengan nama tokoh Betawi.
Kebijakan itu berbuntut penolakan dari sejumlah pihak, utamanya terkait keruwetan pengurusan dokumen kependudukan karena pergantian nama jalan.
Namun, Anies mengatakan, justru akan membuat pergantian nama jalan jilid dua.
"Tetapi kan kalau ini bagian dari aspirasi dari masyarakat mestinya dimusyawarahkan saja, paling tidak diberitahukan saja oleh DPRD agar DPRD juga bisa memberikan masukan," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (3/7/2022).
Baca juga: Perubahan Nama Jalan, DPRD DKI Siap Tampung Keluhan Warga, Anak Buah Anies Baswedan Bakal Dipanggil
Ujang memahami, tidak semua kebijakan perlu konsultasi dengan DPRD.
Namun, akademisi Universitas Al Azhar Indonesia itu menasihati Anies agar tetap memberi ruang atau melibatkan DPRD dalam hal pergantian nama jalan ini demi menyerap aspirasi.
"Ya mungkin kelihatannya kebijakannya tidak harus melibatkan DPRD karena mungkin bisa ditanggulangi pihak Pemprov. Tapi bagaimanapun DPRD itu sebagai ruang tempat menyalurkan aspirasi bagi warga masyarakat," pungkasnya.
3.000 Warga Jakarta Timur Terdampak Penggantian Nama Jalan, Paling Banyak Se-DKI Jakarta
Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur mencatat ribuan warga yang data kependudukannya terdampak penggantian nama jalan.
Kasudin Dukcapil Jakarta Timur Naufan mengatakan jumlah tersebut terdiri dari warga yang terdampak penggantian lima nama jalan menggunakan nama tokoh Betawi.
Baca juga: Pergantian 22 Nama Jalan Tuai Polemik, Gubernur DKI Anies Baswedan Bakal Dipanggil Kemendagri ?
Yakni Jalan Bekasi Timur Raya menjadi Haji Darip, Jalan Budaya menjadi Entong Gendut, Jalan Raya Bambu Apus menjadi Mpok Nori, Jalan Raya Pondok Gede menjadi H. Bokir bin Dji'un.
Serta Jalan BKT sisi Barat menjadi Rama Ratu Jaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta berdasar Pergub 565 Tahun 2022 tentang Penetapan Nama Jalan, Gedung dan Zona dengan Nama Tokoh Betawi.
"Kisarannya sekitar hampir 3.000 (jiwa) di Jakarta Timur. Sampai saat ini paling (jiwa yang terdampak penggantian nama jalan) paling banyak di Jakarta Timur," kata Naufan di Cipayung, Rabu (29/6/2022).
Menurutnya meski jumlah jalan di Jakarta Timur yang diganti hanya lima tapi jumlah jiwa terdampak tetap paling banyak dibanding penggantian nama jalan di wilayah DKI Jakarta lain.
Alasannya Jakarta Timur merupakan wilayah paling padat penduduk di Provinsi DKI Jakarta, dan panjang jalan yang namanya dirubah lebih panjang dibanding jalan-jalan di wilayah lain.
"Di Jakarta Timur ini kan daerah hunian. Kalau di wilayah lain mungkin yang terkena wilayah (Kota DKI Jakarta lain) perkantoran. Makannya jumlah warga paling banyak," ujarnya.
Naufan menuturkan mulai Rabu (29/6/2022) ini pihaknya mulai melakukan sistem jemput bola bagi warga yang data kependudukannya KTP, KK, KIA terdampak penggantian nama jalan.
(TribunJakarta)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anies Baswedan Sama Sekali Ogah Bicara Saat Ditanya Ada Penolakan Warga Soal Pergantian Nama Jalan
dan
Pengamat Nasehati Anies Baswedan Agar Mau Libatkan DPRD Soal Pergantian Nama Jalan