Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Babak Baru Polemik Perubahan Nama Jalan, DPRD Bentuk Pansus, di Google Maps Nama Jalan Belum Ganti

Banyak dapat aduan dari warga soal perubahan nama jalan, Komisi A DPRD DKI rencana bentuk panitia khusus mendalami polemik perubahan 22 nama jalan. 

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Babak Baru Polemik Perubahan Nama Jalan, DPRD Bentuk Pansus, di Google Maps Nama Jalan Belum Ganti
Kolase Tribunnews/TribunJakarta
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono dan Pelang Jalan Mpok Nori yang menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Komisi A DPRD DKI Jakarta berencana membentuk panitia khusus (pansus) untuk mendalami polemik perubahan 22 nama jalan di ibu kota yang banyak diprotes warga. Gembong Warsono menjelaskan pansus dibentuk lantaran kebijakan yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru menyulitkan warga dan di google maps nama jalan belum berubah. 

"Begitu ada perubahan nama, secara otomatis harus berubah di Google Mapsnya. Kenapa ini tidak terjadi? Berarti kan koordinasi tidak berjalan," ujar Gembong Warsono.

Baca juga: Keluhan Warga Terkait Pergantian Nama Jalan di Jakarta hingga Nasihat kepada Anies Baswedan

Oleh sebab itu, Komisi A DPRD DKI Jakarta berencana membentuk Pansus perubahan nama jalan sehingga segala persoalan yang terjadi imbas pergantian nama jalan ini bisa diselesaikan dengan baik.

Pasalnya, kebijakan yang dibuat Gubernur Anies Baswedan ini justru menyulitkan warga dan bisa membuat masyarakat tersesat bila tak mengetahui seluk beluk lokasi yang diganti namanya itu.

"Supaya ini bisa selesai semua, semua pihak kami kumpulkan untuk menyelesaikan masalah ini, maka perlu dibentuk pansus," kata Gembong Warsono.

"Dengan pansus, secara komprehensif kami bisa carikan solusi untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Itu intinya," sambungnya.

Wagub Tegaskan Pergantian Nama Jalan Sudah Final

Protes yang dilayangkan warga tak membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah aturan soal pergantian nama jalan.

Berita Rekomendasi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, pergantian 22 nama jalan dengan tokoh Betawi sudah final dan tak akan dibatalkan.

Hal ini dikatakan Wagub Ahmad Riza Patria menanggapi banyaknya warga yang menolak pergantian nama jalan tersebut.

"Sampai saat ini keputusan dari Pemprov tetap dengan nama yang diubah," ucap Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Rabu (6/7/2022).

Orang nomor dua di DKI ini kembali menjelaskan bahwa pergantian nama jalan ini dimaksudkan untuk mengapresiasi jasa para tokoh-tokoh Betawi yang sudah turut berkontribusi dalam perkembangan ibu kota.

Selain itu, pergantian nama jalan ini juga diharapkan bisa menginspirasi para generasi muda untuk turut melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi.

Ia juga menekankan bahwa pergantian dokumen kependuduk imbas pergantian nama jalan ini tak akan memberatkan masyarakat, khususnya dalam segi biaya.

"Kalau ingin mengubah tidak ada biaya, kami mendukung, kami membantu bahkan Dinas Dukcapil (Kependudukan dan Catatan Sipil) proaktif membantu warga," ujar Ahmad Riza Patria

Layanan jemput bola warga terdampak perubahan nama Jalan Bambu Apus Raya menjadi Jalan Mpok Nori, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (28/6/2022). Sejak pagi warga Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung mendatangi Masjid Jami' Al-Hikmah Hidayah di Jalan Raya Setu untuk mengganti data KTP, KK, dan KIA.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, pergantian 22 nama jalan dengan tokoh Betawi sudah final dan tak akan dibatalkan. (Kolase Tribunnews)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas