Habib Rizieq Sebut Negara Darurat Kebohongan, Pengacara: Itu Hanya Kalimat Berdakwah
Habib Rizieq Shihab sempat melontarkan kalimat 'Negara Darurat Kebohongan' sesaat setelah mendapat pembebasan bersyarat.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sempat melontarkan kalimat 'Negara Darurat Kebohongan' sesaat setelah mendapat pembebasan bersyarat.
Hal itu dikatakan Habib Rizieq di rumahnya di Jalan Paksi, Petamburan III, Jakarta Pusat pada Rabu (20/7/2022).
Terkait itu, pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar menyebut pernyataan itu hanya sebuah kalimat dakwah.
"Kalau ada yang merasa tidak darurat atau bahkan tidak ada kebohongan ya tidak apa-apa juga. Namanya kalimat dakwah dan ajakan," kata Aziz saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (21/7/2022).
Aziz meminta kepada siapapun untuk tidak menyalahartikan kalimat yang terlontar dari mulut Habib Rizieq.
"Maksudnya banyak berita tidak benar alias bohong. Sederhana saja tidak butuh interpretasi atau persepsi apapun. Kalimat ajakan kebaikan untuk menghentikan keburukan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Aziz menegaskan pernyataan itu diucapkan untuk umum, bukan untuk menyerang pribadi maupun institusi.
"Jadi spekulasi soal hal itu yang sebenarnya tidak perlu," jelasnya.
Baca juga: Politisi NasDem Soal Rizieq Shihab Sebut Negara Darurat Kebohongan: Sikap Ideologis Tidak Berubah
Gaungkan Revolusi Akhlak hingga Negara Darurat Kebohongan
Sebelumnya, Habib Rizieq kembali menggaungkan revolusi akhlak setelah resmi bebas bersyarat, Rabu (20/7/2022).
"Ingin saya sampaikan diisini saudara, sebagai mana yang telah saya sampaikan setiba di tanah air waktu saya pulang dari Kota Suci Mekah yaitu ayo kita gaungkan kembali terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak," kata Habib Rizieq dalam siaran live streaming YouTube Islamic Brotherhood TV.
Dalam hal ini, Habib Rizieq juga menyinggung kondisi negara yang mengalami kerusakan hingga darurat kebohongan yang membudaya.
"kalo tadi di sampaikan oleh tuan guru kita, orang tua kita mualim Kyai Haji Maulana Kamal Yusuf bagaimana kita punya negeri dimana-mana ada kerusakan, dimana-mana ada kemungkaran saudara," jelasnya.
"Maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan. karena itu, yang saya ingin sampaikan di sini saudara apa itu darurat kebohongan, apa itu darurat korupsi, apa itu darurat kedzaliman, apa itu darurat utang, apa itu darurat ekonomi dan lain sebagainya," sambungnya.