Polisi Pastikan Kawanan Spesialis Perampok Toko Emas di Tangerang Tidak Terafiliasi Kelompok Teroris
Polda Metro Jaya memastikan para pelaku perampokan toko emas di Tangerang Selatan tidak terafiliasi dengan jaringan teroris.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi telah mendalami terkait kawanan perampokan toko emas di ITC BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Pendalaman itu dilakukan untuk mengetahui apakah perampok yang berjumlah empat orang itu merupakan bagian kelompok teroris atau tidak.
Baca juga: Empat Tersangka Maling Toko Emas di ITC BSD Serpong, Spesialis Pencurian Toko Emas
Terkait itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi memastikan para perampok itu tidak terafiliasi dengan jaringan teroris.
"Tidak ada kaitannya dengan aksi teroris," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi, Minggu (9/10/2022).
Diketahui, toko emas di ITC BSD Serpong itu bukan toko pertama yang mereka satroni. Terhitung, sudah tiga toko emas yang jadi target kawanan tersebut.
Dalam hal ini, hasil penyelidikan polisi dan pihak Densus 88 memastikan motif perampokan pelaku didasari faktor ekonomi semata.
"Rentetan kasus perampokan toko emas di Tangerang Raya setelah didalami penyelidikan bersama-sama dengan Densus, murni bermotif ekonomi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menggandeng Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk mendalami dugaan keterlibatan empat perampok toko emas di ITC BSD Serpong, Tangerang Selatan dalam jaringan teroris.
Baca juga: Eks Anggota TNI Ikut Terlibat dalam Perampokan Toko Emas di ITC BSD Tangerang Selatan
"Kita menggandeng Densus 88, untuk mendalami apakah ada keterkaitan dengan jaringan teror," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
Pendalaman tersebut dilakukan lantaran kawanan perampok tersebut merupakan spesialis perampokan toko emas itu diduga untuk mendanai kelompok teroris.
"Kecurigaan karena pengalaman terdahulu, sasaran fai (pendanaan teror) biasanya dengan cara merampok bank dan toko emas," ucapnya.
Apalagi, kata Hengki, keempatnya bukan hanya sekali melakukan perampokan di toko emas. Melainkan sudah ada tiga lokasi yang menjadi sasaran aksi perampokannya tersebut.
Di sisi lain, lanjut Hengki, kawanan perampok spesialis toko emas itu juga menggunakan senjata api dalam beraksi.