Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen Partai Buruh: Kalau Said Iqbal jadi Presiden RI Buruh Bakal Sejahtera, Kampanye Dini?

Kalau Presiden Said Iqbal menjadi Presiden RI, enggak perlu mokom (mobil komando) ini, dijual saja. Polisi-polisi suruh tidur, enggak usah blokir-blok

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sekjen Partai Buruh: Kalau Said Iqbal jadi Presiden RI Buruh Bakal Sejahtera, Kampanye Dini?
Mario Christian Sumampow
Sekretaris Jenderal Partai Buruh, Ferri Nuzarli saat melakukan orasi di atas mobil komando di kawasan Patung Kuda, Monas, Rabu (12/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam orasi aksi demo di kawasan Kuda Monas, Rabu (12/10/2022) terselip kalimat yang menjanjikan buruh bakal sejahtera jika Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang menjadi Presiden Republik Indonesia (RI).

Orasi tersebut dilayangkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Buruh Ferri Nuzarli dari atas mobil komando.

Untuk diketahui, aksi kali ini diinisiai oleh Partai Buruh bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). 

“Kalau Presiden Said Iqbal menjadi Presiden RI, enggak perlu mokom (mobil komando) ini, dijual saja. Polisi-polisi suruh tidur, enggak usah blokir-blokir ( jalan demo). Mau naik upah? Berapa, 20? Naiikin,” ujar Ferri.

Ia juga menegaskan, jika Partai Buruh gagal dalam kontestasi pemilu mendatang, partai yang didominsi warna oranye ini disebut Ferri tidak akan berdiri lagi.

Bahkan ia akan sangat menyayangkan, jika Partai Buruh kelak kalah akibat tidak adanya kesadaran dari kaum-kaum pekerja.

“Kalau gagal, dikubur seumur hidup, partai buruh tidak akan berdiri lagi. Selesai. Tamat riwayat partai kalau memang partai buruh kalah. Pastikan itu,” ujar Ferri masih dalam orasinya.

BERITA REKOMENDASI

“Dengar omongan saya. Kalau partai buruh kalah karena tidak ada kesadarann kawan-kawan sebagai kelas pekerja, dipastikan partai buruh akan kita kubur,” tambahnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan kepada para buruh outsourcing dan Tenaga Kerja Waktu Tertentu (TKWT) tidak punya alasan lain untuk tidak mendukung dan tidak memilih Partai Buruh.

“Realita hidup kita seperti ini kawan-kawan, juga di pabrik saya yakin persentase outsourcing TKWT mungkin sudah 90 persen dari pekerja tetap. Masa sudah jelas TKWT, sudah jelas-jelas outsourcing, upahnya minimun seumur hidup, masih enggak memilih partai buruh,” ucap Ferrii.

Baca juga: Presiden Partai Buruh Yakini Indonesia Bakal Bertahan Hadapi Resesi 2023, Ini Faktornya 

Mengingat Partai Buruh turut mendaftarkan diri untuk ikut kontestasi Pemilu 2024, Ferri tegas mengatakan ihwal orasinya bukanlah sebuah kampanye. Hal ia sebut aksi murni menyampaikan aspirasi.

“Enggak. Ini kan aksi, dalam rangka menyampaikan aspirasi bersama partai buruh,” ujar Ferri ditemui usai berorasi.


Sebelumnya, Partai Buruh tiba di Patung Kuda sekira pukul 11.45 WIB. Tampak ratusan massa hadir dengan atribut demo dan Partai Buruh.

Aksi kali ini, disebut Presiden Partai Buruh Said Iqbal, memng tidak ada agenda untuk bertemu pihak istana, tapi sebatas aksi aspirasi.

Aksi kali ini membawa enam tuntutan, yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja, naikan UMK/UMSK tahun 2023 sebesar 13 persen, tolak PHK di tengah ancaman resesi global, wujudkan reforma agraria, dan sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. 

Adapun aksi ini bukan yang terakhir, jelas Said Iqbal. Pihaknya bakal terus menyuarakan aspirasinya hingga Desember 2022. 

Apabila tidak digubris pemerintah, mereka mengancam akan melakukan aksi mogok dalam skala nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas