Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 2 Tahun Asal Bogor Harus Cuci Darah Karena Divonis Gangguan Ginjal Akut: Ini Penuturan Ibunda

Sang ibu memberikan obat sirup paracetamol kepada anaknya dengan dosis tiga kali sehari guna menurunkan panas.

Editor: Erik S
zoom-in Bocah 2 Tahun Asal Bogor Harus Cuci Darah Karena Divonis Gangguan Ginjal Akut: Ini Penuturan Ibunda
Tibun Bali
(Ilustrasi) AP (2), bocah asal Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa harus cuci darah karena divonis dokter menderita gangguan ginjal akut 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AP (2), bocah asal Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa harus cuci darah karena divonis dokter menderita gangguan ginjal akut.

AP kini dirawat secara intensif di di RSCM Jakarta.

Baca juga: Kemenkes: Pengobatan Pasien Gangguan Ginjal Akut Ditanggung BPJS Kesehatan

"Mudah-mudahan masuk kategori ringan lah. Tapi tetep harus cuci darah karena racun di dalamnya harus dikeluarin," kata Dwy Septiana (32), ibunda AP, di RSCM Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Dwy mengungkapkan awalnya AP mengalami demam tinggi.

Ia kemudian memberikan obat sirup paracetamol kepada anaknya dengan dosis tiga kali sehari guna menurunkan panas.

"Setelah itu sembuh dulu. Biasa dulu. Tapi tiba-tiba kurang enak badan lagi. Lama-lama keluar lah merah-merah kayak tampek," lanjut dia.

Dwy lantas membawa anaknya ke rumah sakit. Dokter memberikan resep. Ia menebusnya di apotek.

BERITA TERKAIT

"Jadi gara-gara demam tadi, saya berikan obat sirup paracetamol dan obat resep dokter pada anak saya. Tapi kebanyakan obat jenis sirup," ucapnya.

Baca juga: Menko PMK Bakal Telusuri Kandungan Bahan Baku Obat Sirup Impor yang Sebabkan Gagal Ginjal Anak

Kendati sudah diberikan obat dari dokter, kondisi AP malah memburuk. Tubuhnya lemas. Bahkan duduk pun tak sanggup.

"Lama kelamaan saya curiga anak saya kenapa lemas, badannya kayak enggak punya tulang. Duduk aja dia enggak bisa. Bicara juga susah. Sudah kayak melantur," ujarnya.

Dwy membawa AP ke Rumah Sakit Hermina. Di sana ia diinfus dan diperiksa kondisi kesehatannya.

Dari keterangan dokter, AP diduga kuat mengidap penyakit gagal ginjal akut.

AP dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Dari Hermina saya dirujuk ke Cipto. Di sini langsung dirawat dan disarankan BPJS karena lebih cepat. Intinya enggak ribet," cerita Dwy saat diterangkan dokter tersebut.

Baca juga: Kemenkes Temukan 102 Obat Sirup dari Rumah Pasien Gangguan Ginjal Akut

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas