Sebelum Periksa Majikannya Penyidik Polda Metro Jaya Tunggu Hasil Visum RNA, ART Korban Penganiayaan
Polda Metro Jaya masih menunggu hasil visum RNA (18) asisten rumah tangga yang disiksa oleh majikanya di wilayah Jakarta Timur
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih menunggu hasil visum RNA (18) asisten rumah tangga yang disiksa oleh majikanya di wilayah Jakarta Timur beberapa waktu lalu sebelum akhirnya memeriksa majikannya tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan hal itu perlu dilakukan untuk mengetahui bukti-bukti kekerasan yang dialami oleh RNA di rumah majikannya itu.
"Visumnya dulu keluar membuktikan adanya kekerasan itu ya setelah itu baru ditingkatkan pemeriksaan awal terhadap majikannya itu," kata Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (2/11/2022).
Selain itu, penyidik Polda Metro Jaya disebut Zulpan juga masih harus mendalami hasil pemeriksaan awal yang dilakukan terhadap RNA.
Meski begitu, dirinya mengakui saat ini pihaknya sudah mengetahui pelaku penyiksaan terhadap RNA itu.
"Sementara masih kita lakukan penyelidikan, kita memang sudah mengetahui (pelaku) tapi masih kita lihat dulu pemeriksaan awal terhadap korban dan juga hasil visum," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya tengah menyelidiki adanya dugaan kasus kekerasan terhadap seorang asisten rumah tangga (PRT) berinisial RNA (18) asal Cianjur, Jawa Barat yang dilakukan majikanya di wilayah Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, saat ini penyidik sedang melengkapi admnisitrasi penyidikan terhadap kasus tersebut.
"Kami masih melengkapi mindik (administrasi penyidikan), dan rencana besok kami akan BAP korban di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat)," kata Zulpan ketika dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).
Zulpan menjelaskan, pihaknya baru bisa memeriksa korban besok lantaran korban masih belum bisa dimintai keterangan karena alasan kesehatan.
Korban sendiri kata Zulpan saat ini masih dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto setelah menerima dugaan penganiayaan oleh majikannya tersebut.
"Kemarin masih belum bisa dimintai keterangan dan dari Dokter Melisa (Tim Dokter RSPAD Gatot Subroto) meminta waktu tiga hari untuk korban beristirahat dahulu," pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com dari Kantor Staf Presiden, korban berinisial RNA mendatangi KSP untuk mengadukan kekerasan yang ia alami.
RNA yang bertemu langsung dengan Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengatakan menjadi korban kekerasan majikannya berupa penyiksaan fisik maupun psikis.
Adapun bentuk penyiksaan itu, RNA mengaku mendapat pemukulan, disiram air cabai, hingga kekerasan verbal berupa ancaman-ancaman.
Baca juga: Cerita Pilu Rohimah, ART yang Disiksa 2 Majikan Selama 3 Bulan Gegara Masalah Sepele hingga Trauma
Selain itu wanita muda tersebut juga mengadu kepada Moledoko bahwa dirinya tak mendapat hak penuh atas gajinya selama bekerja kepada majikannya tersebut.
Dimana dikatakan ARN gaji yang dijanjikan sebanyak 1 juta delapan ratus ribu selalu mendapat potongan dari majikannya itu ketika melakukan kesalahan.
"Tapi selalu selalu dipotong kalau saya melakukan kesalahan. Enam bulan kerja saya hanya bisa bawa pulang uang dua juta tujuh ratus saja bapak," kata RNA kepada Moeldoko dikutip Kamis (27/10/2022).
Mendapat aduan itu, Moledoko pun memastikan akan mendalami persoalan yang dialami oleh RNA itu serta akan mencarikan solusi atas kejadian tersebut.
KSP disebut akan menjamin penanganan kesehatan RNA usai mendapat kekerasan oleh majikannya selama bekerja.
"Atas rekomendasi Kantor Staf Presiden, Riski Nur Askia akan mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta," tulis keterangan tersebut.