Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Kerap Lakukan Hal Tak Lazim, Ada Kapur Barus dan Bedak Bayi
Hal tak lazim yang dilakukan anak satu keluarga yang tewas di Kalideres itu diceritakan oleh tetangga sekitar Tio (58).
Editor: Wahyu Aji
Tak hanya dengan warga, keluarga itu disebut juga jarang berkomunikasi dengan sanak saudaranya selama masih hidup.
"Ketemu dengan saudaranya saja dua tahun sampai lima tahun sekali. Kalau masalah dengan internal keluarga bisa saja terjadi, saya sebagai Ketua RT dan warga melihatnya ini warga tertutup dari awal disini," jelasnya.
Empat anggota keluarga yang tewas itu juga disebut Asiung tak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan RT semisal acara keagamaan.
"Jarang dan enggak ada sama sekali. Tertutup dan mengucilkan diri tapi itu urusan masing-masing (ikut kegiatan keagamaan) ada yang aktif ada yang cuek," tuturnya.
"Jarang ikut, kita juga enggak memaksa," sambungnya.
Calvin warga perumahan yang rumahnya tidak jauh dari TKP mengklaim korban baru tertutup baru belakangan ini.
Kemudian dikatakan Calvin bahwa korban juga tidak pernah mengeluhkan kekurangan makanan.
"Tidak pernah mengeluhkan kekurangan makanan. Dia (Keluarga korban) itu tertutup baru belakangan ini," kata Calvin.
Kemudian dikatakan Calvin bahwa keluarga korban dahulu sempat masih ada kontak dengan keluarganya.
"Dia dulu bersama kami juga masih ada kontak. Adik saya kurang lebih 10 tahun yang lalu pernah kita diundang masuk ke dalam ke rumah," sambungnya.
Lalu Calvin juga menuturkan bahwa dirinya dan keluarganya kerap mengucapkan say hello jika korban keluar rumah.
Baca juga: Ragu Keluarga di Kalideres Kelaparan karena Masalah Ekonomi, Kriminolog Menduga Pengikut Apokaliptik
"Saya juga bisa bicara dengan ibu dan anaknya. Kalaupun keluar dengan mobil kita bisa ucapin say hello gitu melalui ibu saya. Jadi itu jalurnya bisa berhubungan melalui adik saya," tutupnya.(Tribun Network/fah/mat/wly)