Kesaksian Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas di Kalideres, Terakhir Bertemu Dua Bulan Lalu
Terakhir bertemu, si tukang jamu melihat perubahan sikap pada Dian, anak Rudyanto Gunawan. Fisik Dian yang tadinya gemuk kala itu terlihat kurus.
Editor: Willem Jonata
Belakangan, menurut R, keluarga itu lebih banyak berada di dalam rumah.
R pun kini tak percaya bahwa keempat korban tewas secara misterius. Ia juga meragukan dugaan bahwa korban tewas akibat kelaparan.
"Katanya meninggal karena laper, saya juga enggak percaya. Wong dia dulu mobil punya, motor punya," ujar R.
Diberitakan satu keluarga terdiri dari empat orang yang menghuni rumah di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Kamis (10/11/2022).
Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial Rudiyanto Gunawan (71), anak berinisial Dian (42), ibu berinisial K. Margaretha Gunawan (66), dan paman berinisial Budiyanto Gunawan (68).
Baca juga: Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Misteri, Tinggalkan Surat Wasiat?
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan menerangkan penemuan empat mayat itu awalnya saat warga curiga setelah mencium bau busuk yang berasal dari salah satu rumah.
"Pada saat dibuka ditemukan ada empat jenazah di dalam, dua laki-laki dan dua perempuan," kata Haris kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Haris menyebut dari informasi masyarakat di lokasi, keempat jasad yang ditemukan itu merupakan satu keluarga dengan keadaan sudah membusuk.
Hasil pemeriksaan dokter forensik
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menyebut dari hasil pemeriksaan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, keempat orang yang tewas itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," ucap Pasma.
Pasma menyebut keempat jenazah itu sudah meninggal dunia sejak tiga minggu yabg lalu sehingga saat ditemukan jasadnya sudah membusuk.
"Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pasma juga mengungkapkan bahwa pihaknya tak menemuka ada bercak darah di lokasi penemuan keempat mayat tersebut.
Selain itu, kata Pasma, kondisi rumah juga dalam keadaan rapi, tidak berantakan, serta layak untuk ditinggali.
"Enggak ada (bercak darah)," ujarnya.