Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Mati Kelaparan, Polisi Sebut Belatung di Mayat Satu Keluarga di Kalideres Jadi Petunjuk

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah kemajuan penyelidikan kasus tersebut.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Bukan Mati Kelaparan, Polisi Sebut Belatung di Mayat Satu Keluarga di Kalideres Jadi Petunjuk
Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022). Ia menyebut pihaknya mempertimbangkan memanggil ahli serangga untuk mengetahui waktu kematian sekeluarga tewas di Kalideres. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misteri satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat mulai menemui titik terang. Temuan belatung pentujuk penting kapan waktu mereka meninggal.

Polisi memperoleh beberapa kemajuan dari penyelidikan terkait motif, mematahkan spekulasi penyebab tewas kelaparan.

Temuan baru transaksi penjualan mobil senilai Rp160 juta dan kemungkinan barang lain. Aliran uang hasil penjualan masih ditelusuri.

Fakta lain, temuan terkait buku-buku agama di tempat kejadian perkara (TKP). Benarkah terkait sekte tertentu?

Polda Metro Jaya melaksanakan kolaborasi interprofesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian.

Kasus ini bermula dari penemuan empat mayat di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). Diketahui, empat mayat itu satu keluarga.

Kemajuan Penyelidikan Polisi

Berita Rekomendasi

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah kemajuan penyelidikan kasus tersebut.

Hengki mengatakan, pihaknya menemukan banyak belatung di dalam rumah satu keluarga yang tewas di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, saat melakukan olah TKP lanjutan, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Polisi Kembali Olah TKP Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Temukan Bukti Baru

"Kami menemukan misalnya belatung. Dan ini bisa mengarahkan kapan dia meninggal," ujar dia, kepada wartawan pada Rabu (16/11/2022).

Dari temuan tersebut, menurut Hengki, pihaknya akan melibatkan ahli, guna melakukan pemeriksaan terkait kondisi belatung.

"Jadi gini rekan-rekan, ini kasus yang rumit yang perlu kehati-hatian. Dan ini memang perlu ahli yang nanti akan menjelaskan," tuturnya.

"Dan ini bukan satu ahli. Makanya ada interkolaborasi profesi berbagai ahli dalam rangka scientific crime investigation," sambung Hengki.

Atas hal itu, ia enggan menjelaskan lebih lanjut soal penemuan belatung.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas