Ada Buku Mantra hingga Kemenyan di Rumah Keluarga Tewas di Kalideres, Diduga Terkait Riual Tertentu
Polisi menemukan barang bukti baru di rumah keluarga yang meninggal di Kalideres, di antaranya ada buku mantra, buku lintas agama, dan kemenyan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri

Dokter Forensik Periksa Tinja yang Ditemukan dalam Kasus Kematian Keluarga Kalideres
Polisi membeberkan perkembangan kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Polisi telah menemukan feses atau tinja kasus tersebut saat proses autopsi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan temuan itu tengah diperiksa di laboratorium.
"Berdasarkan keterangan kedokteran forensik kita menemukan feses dan ini kita harus teliti di laboratorium ini mengandung apa kan harus diteliti lagi," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (24/11/2022).
Hengki menuturkan nantinya temuan hasil autopsi ini diharapkan bisa menentukan terkait dugaan penyebab kematian keluarga tersebut.
"Apakah arti dari temuan autopsi itu nanti ahli yang akan mengatakan. Apakah bisa mengungkap atau mematahkan praduga selama ini kita sedang teliti itu," ucapnya.
Baca juga: Keluarga Tewas di Kalideres Tidak Dirampok, Polisi Sebut Barang Elektronik Milik Korban Dijual
Reni Margareta Sudah Meninggal Sejak Mei 2022
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sang ibu bernama Reni Margaretha ternyata sudah meninggal dunia sejak Mei 2022 lalu.
Fakta ini terungkap dari hasil digital forensik terhadap handphone yang ditemukan di rumah para korban, di mana ada beberapa pihak yang rutin berkomunikasi dengan korban.
Orang itu adalah seorang mediator jual beli rumah yang berkomunikasi dengan sang paman bernama Budiyanto
"Saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal dunia di rumah tersebut atas nama almarhum Budiyanto menghubungi para saksi untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Saat itu, Budiyanto menyerahkan sertifikat asli rumah tersebut kepada sang mediator untuk menjual rumah seharga Rp 1,2 miliar.
"Ada hal yang sangat tidak lazim saat ditemui mediator ini (Budyanto) langsung menyerahkan sertifikat rumah asli," ucapnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Isi HP Keluarga yang Tewas di Kalideres: Banyak Pesan Emosi, Tak Ditemukan soal Utang