Metode Sambung Pucuk Jadi Solusi Perbanyak Panen Alpukat Mentega di Lahan Terbatas
Petani alpukat di Desa Iwul, Bogor, Jawa Barat, jadi satu dari banyak komunitas tani yang memilih alpukat mentega untuk dibudidayakan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petani alpukat di Desa Iwul, Bogor, Jawa Barat, jadi satu dari banyak komunitas tani yang memilih alpukat mentega untuk dibudidayakan.
Alpukat mentega sendiri atau juga disebut alpukat cipedak masuk dalam jenis unggulan lantaran punya buah dan daging tebal, serta tekstur kenyal.
Terkait pembudidayaan alpukat mentega, Tim Pengabdi Masyarakat dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (ITB) melaksanakan pelatihan kepada para petani di sekitar daerah Iwul.
Para petani diedukasi soal sistem tanam rapat dan pemilihan benih dan varietas, penyiapan benih batang bawah, penyemaian hingga penyiapan batang atas untuk teknik sambung pucuk.
Teknik sambung pucuk dipilih karena lebih punya cepat terlihat hasilnya ketimbang teknik tanam biji maupun mencangkok.
"Dengan menggunakan teknik sambung pucuk, rata-rata dalam waktu tiga minggu sudah dapat dilihat keberhasilannya dibandingkan dengan mencangkok yang bisa mencapai enam bulan," kata Anggota Tim Pengmas FTUI, Kenny Lischer dalam keterangannya, Jumat (9/12/2022).
Selain itu teknik sambung pucuk juga tak perlu lahan luas untuk proses budidaya. Lebih dari 50 pohon hasil pelatihan sambung pucuk dapat ditanam pada lahan seluas 1x2 meter persegi.
"Berkat kegiatan pelatihan sambung pucuk ini, saya mendapat ilmu lebih terkait cara yang benar untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman alpukat mentega. Sebelumnya, saya mencoba sendiri selalu gagal. Baru ketahuan penyebabnya dan caranya yang benar di sini," kata Ketua Petani Alpukat Desa Iwul, Bogor, Harlian.
Dekan FTUI, Heri Hermansyah berharap kegiatan seperti ini dapat memberi manfaat dan berdampak bagi masyarakat, khususnya peserta. Diharapkan ada dampak positif dari kegiatan ini seperti peningkatan ekonomi warga sekitar melalui budidaya buah alpukat.
Baca juga: 7 Buah yang Baik untuk Ibu Hamil: Konsumsi Jeruk hingga Alpukat
"Apalagi buah ini menjadi salah satu komoditas potensial untuk mendapatkan prioritas pengembangan secara nasional," ungkapnya.