Fakta-fakta Sopir Aniaya Majikan hingga Tewas di Sunter Agung, Motif Terlilit Utang dan Sakit Hati
Simak fakta-fakta terkait sopir yang aniaya majikannya hingga meninggal dunia di Sunter Agung.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Setelah kami interogasi awal, motifnya masih sama si pelaku sakit hati dengan korban, sering dimarah-marahi di tempat umum."
"Jadi menimbulkan dendam dan ingin menguasai harta korban," ungkap Bryan.
Sempat Sembunyi di Loteng Rumah
Pelaku, H sempat bersembunyi di loteng rumah korban saat polisi datang.
Namun, keberadaan H diketahui oleh polisi yang mendatangi lokasi kejadian pada Rabu (14/12/2022) malam.
"Kami masuk, kami cari di dalam-dalam tahunya dia lagi ngumpet di loteng," ungkap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Bryan Rio Wicaksono, Kamis (15/12/2022).
"Ya sejam-lah (ditangkap usai ada laporan). Pada saat itu (pelaku) masih di dalam rumah, ngumpet, gitu," imbuh Bryan, dikutip dari Kompas.com.
Keterangan dari Saksi
Ari, saksi mata yang menemani RC masuk ke dalam rumah sempat meminta pertolongan dengan berteriak 'maling'.
Warga kemudian berdatangan dan mengepung rumah MC. Hal itu membuat pelaku tak bisa kabur.
Ari mengaku sempat dipiting pelaku saat membantu RC masuk ke dalam tempat penyekapan.
Ari dipiting H dari belakang dan membuat lehernya terluka karena kuku pelaku cukup panjang.
Lantas setelah itu, Ari secara refleks membanting pelaku ke depan hingga H terpelenting.
"Habis dipiting saya reflek saya banting dia, saya langsung teriak maling! Maling!," kata Ari, dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (14/12/2022).
"Terus ada warga langsung nutup pintu dan pagarnya ini, biar si pelaku nggak keluar kali ya, saya langsung ke posko minta pertolongan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjakarta.com/Gerald Leonardo Agustino) (Kompas.com/Zintan Prihatini)