Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perlakuan Keji Anak di Tambora Terhadap Ayahnya, Pelaku Kerap Pukul Wajah Korban hingga Bonyok

SG bahkan tega menghajar ayah kandung DT yang sudah tua renta hingga babak belur dan mengeluarkan darah di telinga.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Perlakuan Keji Anak di Tambora Terhadap Ayahnya, Pelaku Kerap Pukul Wajah Korban hingga Bonyok
istimewa
Korban penganiayaan berinisial DT (84) yang dilakukan oleh anaknya sendiri berinisial SG di kawasan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (2/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria berinisial SG (47) tega melakukan penganiyaan terhadap ayahnya DT (84). Kasus penganiayaan itu pun viral di media sosial.

Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di rumah DT yang berlokasi di Jalan Bandengan Utara, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Pemicu penganiayaan oleh anak terhadap ayahnya itu pun terbilang sepele, hanya karena nasi tumpah.

Baca juga: Jadi Tersangka Penganiyaan Ringan, IRT yang Punya Anak Berumur Satu Tahun di Talamate Ditahan

SG bahkan tega menghajar ayah kandung DT yang sudah tua renta hingga babak belur dan mengeluarkan darah di telinga.

Peristiwa penyiksaan itu disebut tetangga dekatnya sudah dilakukan berulang kali.

SG tanpa merasa bersalah dan ketakutan bertindak keji melakukan penyiksaan kepada ayahnya di rumah.

Setelah pelaku SG ditangkap polisi barulah terungkap bahwa sang anak positif menggunakan narkoba jenis sabu.

BERITA TERKAIT

"Kejadian ini sudah berulang terjadi. Dari bonyok sampe sembuh lagi si bapaknya juga nutup-nutupin. Udah terlalu kejam itu anak kurang ajar," kata seorang tetangganya yang namanya enggan disebutkan kepada Tribunjakarta, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Jaksa Bacakan Tuntutan Terhadap Napoleon Bonaparte Terkait Kasus Penganiyaan M Kece

Berdasarkan penuturan warga sekitar, penyiksaan dilakukan SG tak mengenal waktu.

Saat tetangga berada di luar rumah sering kali mendengar teriakan DT mengerang kesakitan.

"Kejadiannya siang pernah, sore pernah, malem juga pernah, enggak kenal waktu.

Pokoknya pas disiksa, pintu rumah selalu ditutup biar tetangga ga lihat atau ga denger. Padahal mah kita tahu," ujarnya.

Tindakan penyiksaan yang dilakukan SG sangat disayangkan para tetangganya.

SG disebut bertindak keji melakukan penyiksaan dibarengi pengaruh barang haram narkoba.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas