Perlakuan Keji Anak di Tambora Terhadap Ayahnya, Pelaku Kerap Pukul Wajah Korban hingga Bonyok
SG bahkan tega menghajar ayah kandung DT yang sudah tua renta hingga babak belur dan mengeluarkan darah di telinga.
Editor: Muhammad Zulfikar
Untuk kasus penggunaan narkotika jenis sabu, Putra memastikan pihaknya masih akan melakukan pengembangan lebih lanjut.
"Untuk kasus positif sabu, tersangka akan kami kembangkan lebih dalam asal Narkobanya dan akan kami sangkakan juga pasal narkotika kepada tersangka ini," ujarnya.
Baca juga: Polwan yang Jadi Korban Pemukulan Saat Jaga Demo di KPU Buat Laporan ke Polda Metro Jaya
Pelaku Jarang Bergaul
Kehidupan sehari-hari pria berinisial SG (47) yang tega melakukan penganiayaan terhadap ayahnya berinisial DT (84) di Tambora diungkap tetangga dekatnya.
Seperti diketahui, kasus penganiayaan yang dilakukan SG kepada orangtuanya sendiri hingga tak berdaya viral di media sosial.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di rumah DT yang berlokasi di Jalan Bandengan Utara, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Sosok SG disebut merupakan pria yang cuek dan tak pernah bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
Perilaku SG juga sudah diketahui tetangga sering melakukan penganiayaan kepada DT.
Namun, tetangga sekitar tak berani mengadukan perbuatan penganiayaan tersebut.
"Ya begitu aja sama tetangga cuek ga pernah bergaul. Kita yang biasa nongkrong di depan rumahnya juga sudah tahu lah perilakunya seperti apa," kata seorang tetangganya yang namanya minta dirahasiakan saat ditemui Tribunjakarta, Kamis (5/1/2023).
Hingga akhirnya, puncak penganiayaan tersebut membuat tetangga sekitar geram dan melaporkan ke pihak RT.
Baca juga: Fakta Adu Jotos Munas HIPMI Solo: Korban Lapor Polisi, Masalah Personal, hingga Buat Bahlil Kecewa
Pihak RT langsung melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Tambora.
Polsek Tambora langsung bergerak cepat menangkap SG karena tega melakukan penganiayaan terhadap ayah kandungnya berinisial DT.
Diketahui, pelaku SG ini merupakan anak tunggal yang masih tinggal di rumah orang tuanya.
Sementara, sang ibu sudah meninggal dunia.
Pelaku sudah menikah namun belum memiliki anak, pekerjaan sehari-harinya sebagai ojek online. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)