BPBD Bogor, Satgas Naturalisasi Hingga Konten Kreator Keruk 1,35 Ton Sampah dari Sungai Ciliwung
Sejumlah konten kreator lokal melakukan aksi bersih-bersih Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah konten kreator lokal melakukan aksi bersih-bersih Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan guna menggaungkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi Z terhadap isu-isu lingkungan, khususnya persoalan sampah di Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut berhasil dikumpulkan 1,35 ton sampah yang didominasi jenis sampah plastik sekali pakai dan tekstil. Leader World Clean Up Day, Andy Bahari mengatakan kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung tersebut diikuti oleh 127 peserta yang terdiri dari para relawan dan konten kreator.
Baca juga: Normalisasi Sungai CIliwung, Pelebaran dan Pengerukan Sudah Sepanjang 16 Km dari Target 33 Km
"Sampah-sampah tersebut tidak akan berakhir ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) karena akan dipilah ulang dan dipastikan daur ulangnya oleh Waste4Change, perusahaan manajemen sampah yang mendukung konsep zero-waste to landfill dan circular economy."
"Sampah residu atau sampah yang sulit didaur ulang akan diproses oleh mitra Waste4Change untuk menjadi bahan RDF untuk pembuatan semen," ujar Andy Bahari dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin (16/1/2023). Adapun sejumlah konten kreator yang ikut serta acara tersebut yakni Leonardo Edwin, Turah Parthayana, Jehian Sijabat, Dennis Kho, Erika Richardo, Vania Herlambang, Rian Farhadi ‘Presiden Gen Z’, Pandawara Group, Bima ‘Backpacker Tinggi’, dan Rinaldi Nur Ibrahim.
Kegiatan juga dapat berjalan lancar berkat bantuan dari Komunitas Peduli Ciliwung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satuan Tugas (SATGAS) Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor. "Adanya kegiatan ini diharapkan menjadi motivasi dan pembelajaran untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat agar lebih peduli lingkungan Kita menyadari bahwa aksi clean up hari ini bukanlah solusi jangka panjang. Namun bukan berarti ketika lingkungan kotor, kita saling menunjuk jari tanpa aksi nyata," ujar Andy.
Kegiatan bersih-bersih secara konsisten menurut Andy diharapkan memantik kesadaran dalam upaya menumbuhkan perubahan perilaku masyarakat secara berkelanjutan atas permasalahan sampah yang dihadapi saat ini. (Willy Widianto)